Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Sekeping Biji

7 Agustus 2015   19:31 Diperbarui: 7 Agustus 2015   21:57 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang aku lahir bagai sihir, di pucuk batu dan rekah tanah
Waktu bagai angin yang merayu daun daun
Dan menipu cuaca demi tumbuhya cinta di jantung sepi
Hingga perak perak hujan mengibaskan ranting pepohonan,..

Dan usia baru  memulai menulis kisahku
Saat siang datang dan senja menjemput petang
Esok anak cucuku pasti pulang ke jantung ladang
Dimana sunyi sembunyi menunggu putaran waktu datang berulang, berpulang dan kembali menyingkap sepi di wajah bumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun