Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyambut Pagi

26 Agustus 2012   01:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:19 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1345942756791823917

[caption id="attachment_195076" align="aligncenter" width="640" caption="koleksi pribadi"][/caption] Pagi berkaca dibibir telaga, ada genangan rindu menunggu damaimu Hai pagi aku pulang, akulah sianak hilang yang lupa ada kau yang slalu memandang Aku kembali menatapmu, dengan keluhku.. Aku yang acap lupa pada rahmatmu.. Ah pagi aku menunggu heningmu, diantara seloroh orang ramai, agar teduh suktr tumbuh semai.. Pagiku lihatlah jiwaku yang compang camping di satroni hawa nafsu.. Apa ada sedikit penawar untukku ? Jiwaku sakit, mungkin aku pasien abadimu, yang harus meminta penawar segala hitam nafsuku Pagi kembali kutitipkan padamu bait bait doa.. Esok ceritakan padaku tentang senandung para pendoa.. Pagi aku sungguh ingin berkaca pada wajahmu.. Menjamahi hangatmu, merenangi cahaya kudusmu, biarkan berlabuh dijendela jiwaku, menerabas segala luka didadaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun