Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata Pagi

16 Agustus 2012   00:49 Diperbarui: 13 Juli 2015   06:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menunggu datangmu pagi..
Aku biasa sendiri, diantara liuk daun ilalang memahat sepi dalam guyuran matahari
Ketika angin menimang nimang rimbun daun adalah musik yang mengalun mencium tetes embun

Menantimu pagi mengantarku menanam harapan, tunggu rekah bunga tumbuhkan daun impian
Menatapmu pagi adalah jembatan menuju ridho ilahi
Memelukmu pagi dalam lantunan ayat ayat suci, heninglah kan kusampaikan padamu kalimat doa dibulan nan mulia

Bersamamu pagi aku biasa sendiri menatap wajahmu sembari mengurai kerinduanku pada sorgaNya
Memandang senyummu pagi, wajahmu biasa berkaca ditepi telaga
berlabuh dimata mengetuk pintu jendela jiwa..
Daun daun gugur, angkuh luruh jiwa bergemuruh..
Ya Allah..
Ampunkan segala dosa..
Ya Allah..
Dengarlah hamba meminta..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun