Hai cantik, taukah kau senyummu slalu saja mengusik
Dan tanpa ampun tutur sapamu slaku mengelitik
Ah..kau memang cantik, andai saja aku pria yang cerdik
Mungkin batinmu sudah kubuat panik
Matamu bening, berkejora berhias manik manik..
Kau tau sayang, hatiku kini dipenuhi suara suara rindu yang kian berisik..
Hai cantik
Memang kau siapa seenaknya saja batinku kau tarik tarik..
Pun dengan semena mena rasaku kau bolak balik..
Ah kau memang unik..
Lihatlah sayang, sepasang gelatik, berbagi bahagia dengan asik
Hai cantik biarkan, indahmu kupetik
Ayolah berikan jarimu yang lentik..
Barangkali kau sudi, kugenggam tanganmu, kan kutuliskan kata tentang rasa di bilik hati yang snantiasa berbisik..
" Kau memang cantik, maka jadi aku pemilik "
Agar aku tak perlu lagi memimpikanmu detik, demi detik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H