Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kunang-Kunang dan Sepasang Kekasih

12 November 2011   14:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:45 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam merayap di bias cahaya bulan
Sementara sang angin bercerita tentang kisah kisruhnya
Sebagaimana cahaya kunang kunang timbul tenggelam di antara rimbun daun.
Lalu hinggap di dahan gelisah.

Tubuhnya kembang kempis memompa cahaya.
Biru silau,berkilau menerabas segala galau.

Kunang kunang menatap sepasang insan yang di mabuk cinta.
Dengan resah ia menatah nisan malam, dengan syairnya.
Dengus nafas memburu dari sepasang remaja yang di manja cinta.
Dalam jerat syahwat mereka membakar gejolak rindunya.

Sang kunang kunang
menitikkan air mata
Ia melempar cahaya, membaur menyibak gelap.
Dan lamat lamat nampaklah wujud itu adalah sepasang makhluk setengah iblis di berangus nafsu.
Di hamparan sinarnya kunang kunang merapal bait doa.
Hingga kedua makhluk itu terjingkat jingkat.
Seperti setan laknat yang ingin merambat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun