Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Pintu januari

3 Januari 2015   03:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14202057971031807295

[caption id="attachment_344565" align="aligncenter" width="300" caption="koleksi pribadi "][/caption]

Persetubuhan waktu diujung tahun, menghamburkan debu sepi diawal januari

Menggugurkan kuning dedaunan, tumpang tindih merintih pada sunyi

Sepasang mata menoleh kanan kiri, mencari cari segenggam mimpi yang disatroni gigil angin tempo hari

Diantara riuh ramai kembang api, sepasang tangan mengais ngais sisa harapan yang berjatuhan menjadi secawan air mata

Memburulah denyut jantung didada menghamburkan doa pada hening diujung ranting, melahirkan hujan duka dipelupuk mata

Barangkali ia ingin mencaci sang nasib yang keburu pergi membawa semua mimpi yang ia titipkan tadi pagi

Inilah aku yang rebah diatas lumut gelisah

Seperti malam memburu bayan rembulan dipunggung awan

Ingin segera menyingkan rahasia waktu, sekedar mengobati luka tikaman waktu didadaku " katanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun