Mohon tunggu...
Alan Basule
Alan Basule Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

cooking

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Imam, kebenaran, dan ajaran Katolik dalam pemikiran filsafat Santo Thomas Aquinas dan Santo Agustinus Hippo

22 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajaran agama katolik dan filsafat umumnya memiliki hubungan yang sangat erat dan sangat mempengaruhi beberapa filsuf iman katolik beberapa di antaranya adalah Santo Agustinus, Santo Thomas Aquinas. Selama berabad-abad para filsuf ini dengan menggunakan pemikiran filsufnya untuk mendalami iman nya dan mempelajari doktrin-doktrin yang berkembang. Iman dan kebenaran dapat berkesinambungan apabila selaras dengan pikiran akal budi kita, sehingga kita dapat menemukan tujuan akhir kita yaitu menuju kebahagiaan.

Iman sebagai landasan

Iman dalam ajaran gereja katolik dilandaskan dengan tiga dasar yaitu kitab suci, hak mengajar gereja (Magisterium), dan tradisi suci. Iman dalam Katolik diartikan sebagai keseluruhan kebenaran yang Allah ungkapkan melalui Kitab Suci dan Tradisi Suci. Kitab Suci merupakan sumber iman, pedoman hidup, dan sumber segala pengetahuan. Sementara itu, Tradisi Suci adalah ajaran yang tidak tertulis, seperti ajaran lisan para pemimpin suci.

Kebenaran menurut filsafat

Kebenaran dalam filsafat adalah relatif dan tidak mutlak, dalam artian tergantung orang menilai nya melalui sudut pandang yang bagaimana. Tetapi di dalam ajaran agama katolik kebenaran merupakan hal yang sesuai dengan kehendak Allah, yaitu kasih. Kebenaran juga dapat di artikan sebagai bagian dari keadilan .

Hubungan iman dan kebenaran

Dalam ajaran agama katolik iman dan kebenaran adalah hal yang tidak dapat di pisahkan, karena iman merupakan tindakan intelektual agar dapat memahami kebenaran dan tidak bertentangan dengan akal budi. Untuk pencarian kebenaran di dalam ajaran agama katolik tidak bertentangan dengan ajaran yang ada, dan juga dapat membuat kita berpikir rasional untuk membantu mempelajari hal baru dan memecahkan masalah. Teologi katolik juga mmenggunakan filsafat untuk membela kebenaran yang di wahyukan.

Santo Thomas Aquinas dalam pemikiran filsafat

Santo Thomas Aquinas berpendapat bahwa akal dan iman harus diseimbangkan, tetapi hal ini tidak selalu bisa dilakukan karena akal terbatas. Akal membantu membangun dasar-dasar filsafat Kristen, tetapi tidak dapat memberikan penjelasan tentang kehidupan kembali. Santo Thomas Aquinas juga membagi kebenaran menjadi kebenaran manusiawi dan kebenaran ilahi. Kebenaran manusiawi dapat dijelaskan dengan teori korespondensi (dalam menyampaikan kebenaran), sehingga kebenaran manusiawi menjadi banyak, terbatas, dan dapat berubah.

Santo Agustinus dari Hippo dalam pemikiran filsafat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun