Mohon tunggu...
Alan Agustian
Alan Agustian Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumni UI\r\n\r\nmemuji apa yang benar, mengkritisi apa yang salah.\r\n\r\nfollow me on\r\nhttp://laminincomm.blogspot.com/\r\nhttp://devotionofgod.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Pencitraan Melulu

6 Maret 2015   22:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:03 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ahok itu membuat kejutan-kejutan hanya untuk pencitraan. Dia berusaha membangun sebagai orang yang paling antikorupsi, dan DPRD adalah yang paling bobrok," kata Razman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/3/2015). (Razman = kuasa Hukum DPRD, news.metrotvnews.com)

"Ahok hanya melakukan pencitraan," ujar Salehudin di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Jumat (12/9). (Republika.co.id) - DPRD

Pencitraan adalah usaha memperkenalkan kepada publik bagaimana diri ini sesungguhnya. bagus lah pak Ahok pencitraan dan publik jadi tahu siapa bapak Ahok sebenarnya. Tolong giliran bapak Dewan lakukan pencitraan supaya kami tahusiapa DPRD sebenarnya dan dengan begitu kami jadi percaya.

sekarang saya mulai gemas dengan DPRD! gemas karena yang dibahas masalah prosedur, masalah etika yang 'tak beretika', menuduh sopan santun yang jelas-jelas saat rapat mediasi kemendagri dirinya sendiri terbukti bermental preman dengan bahasa lebih dari preman pasar.

coba di jawab bapak-bapak anggota Dewan, kami rakyat memohon. (bila harus memakai kata 'memohon' supaya sesuai dengan sopan santun dan beretika seperti yang bapak mau)

1. Apa benar bapak dewan yang menuliskan dan menyetujui RAPBD temuan Ahok?

2. dari mana anggaran siluman 12,1Trilyun, dan UPS 1 sekolah SMPN dengan 6 Milyar? Coba rincikan sedikit dan biar publik tahu? kami ingin tahu.

3. Jujur sedikit pak, apa benar bapak malu mengungkapkan prosedur anggaran yang sudah bergenerasi-generasi bersifat manipulatif itu, bapak masih punya malu?

kami mohon jawaban singkatnya pak selagi kami masih menghormati bapak (walau terpaksa), jangan malah putar-putar di hal yang tidak substansial dan malah mengkriminalisasikan sesuatu yang tidak esensial.

jawab begitu saja kok repot sekali.

salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun