"Duhai hatiku, hiduplah dalam sepi, tinggalkan mencintai orang yang tak setia." --- Majnun
Aku akan pergi untuk sementara. Tenang saja, saat aku mencintaimu hatiku sudah tertawan, tak ada lagi yang mampu menyentuhnya selainmu. Seandainya aku mampu, akan ku pejamkan mataku selama ku pergi, aku tidak akan melihat apapun sampai kita bertemu lagi. --- Al-Mutanabbi
Jika dia menghilang dari pandanganku, maka jiwaku kini menjadi rumahnya. Seseorang yang sudah bersemayam dalam jiwa, bagaimana mungkin hati melupakannya. --- Al-Mutanabbi
Cinta yang paling indah adalah saat cinta seseorang yang berada dalam keraguan, apakah sang kekasih mencintainya ataukah tidak, sedangkan ia selalu berharap dan khawatir akan kehilangan. --- Al-Mutanabbi
Hiduplah dalam sepi. Karena cinta akan berhenti menyiksa saat ia terbebas dari jiwa. Awalnya cinta akan memberikan sakit yang pada akhirnya akan melenyapkan sang pecinta tenggelam dalam rasa. --- Ibnu Al-Faridh
Perempuan lebih banyak mengadu dan mengeluh dari pada lelaki, padahal hati perempuan lebih tenang dari pada lelaki. Beginilah Hidup Mengajariku, --- Syekh Mustafa Al-Siba'i
Jika memang pertemuan tidak lagi bisa kamu berikan, kembalikan mimpi yang selama ini ku harapkan. Tapi, jika kamu sudah berjanji untuk bertemu, tak apa jika perlu waktu, asal kamu tidak menipu. --- Ibnu Al-Faridh
Tapi, nyatanya rasa dekat yang aku rasakan tidak akan berguna, jika kekasih yang selama ini dicinta ternyata tidak memiliki rasa yang sama. --- Ibnu Dumainah
Jika memang perilakumu terus membuatku sakit, tapi setidaknya aku bahagia -karena itu bukti- bahwa aku masih terbesit di hatimu -meski hanya untuk disakiti- --- Ibnu Al-Dumainah
Sakiti aku sesukamu asal kamu tidak pernah pergi menjauh dari ku. Kamu akan melihat bahwa aku akan tetap kukuh mencintaimu, dengan cara yang kamu sukai dan senangi. --- Ibnu Al-Faridh
Kekasihku bilang cinta padaku. Akupun tersenyum dan meminta ia untuk mengulanginya. Bukannya aku sulit untuk memahaminya. Tapi aku sangat suka dengan apa yang diucapkan olehnya.