4) Mengendalikan perasaan penonton seperti yang dilakukan oleh musik.
5) Melengkapi variasi. Melalui vokal, seorang aktor harus mampu menggalih kedalaman karakter tokoh dan nuansa dramatik sehingga mampu menggugah majinasi dan empati penonton
OLAH RASA
Pemeran teater membutuhkan kepekaan rasa. Dalam menghayatai karakter peran, semua emosi tokoh yang diperankan harus mampu diwujudkan. Oleh karena itu, latihan-latihan yang mendukung kepekaan rasa perlu dilakukan. Terlebih dalam konteks aksi dan reaksi. Seorang pemeran tidak hanya memikirkan ekspresi karakter tokoh yang diperankan saja, tetapi juga harus memberikan respon terhadap ekspresi tokoh lain. Banyak pemeran yang hanya mementingkan ekspresi yang diperankan sehingga dalam benaknya hanya melakukan aksi. Padahal akting adalah kerja aksi dan reaksi. Latihan olah rasa tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kepekaan rasa dalam diri sendiri, tetapi juga perasaan terhadap karakter lawan main.
Latihan olah rasa dimulai dari konsentrasi, mempelajari gesture, dan imajinasi. Secara keseluruhan latihan dasar dalam teater sangatlah penting untuk menunjang penampilan aktor agar mudah untuk diarahkan oleh sutradara karena kator telah menjalani tahap latihan baik tubuh, suara dan rasa (Kumalasari, 2020, p.5). Dalam penelitian mengenai pembelajaran seni teater pada ekstrakurikuler ini siswa diharuskan untuk dapat memperagakan latihan olah rasa, olah vokal, olah tubuh sesuai yang telah diajarkan oleh guru/pelatih ekstrakurikuler.
Siswa memperagakan latihan secara berpasangan atau berkelompok, kemudian guru atau pelatih memberikan penilaian secara individu kepada setiap siswa, siswa membutuhkan konsentrasi yang penuh karena siswa harus melakukan latihan olah vokal, olah rasa, dan olah tubuh seperti yang telah diajarkan oleh guru atau pelatih ekstrakurikuler.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H