2) Latihan inti merupakan pokok gerakan yang akan dilatih sesuai dengan tujuan yaitu
membentuk ketahanan tubuh, kelenturan tubuh, dan ketangkasan fisik.
3) Pendinginan atau peredaan yaitu gerakan latihan yang bertujuan untuk menyegarkan
kembali kondisi tubuh.
OLAH VOKAL
Suara adalah unsur penting dalam kegiatan seni teater yang menyangkut segi auditif atau sesuatu yang berhubungan dengan pendengaran. Endraswara (2011:65) dalam (Kumalasari, 2020, p.4) menyatakan bahwa olah suara dapat diartikan latihan mengucapkan suara secara jelas dan nyaring (vokal), dapat juga berarti latihan penjiwaan suara. Warna suara bagaimana yang tepat, harus disesuaikan dengan watak peran, umur peran, dan keadaan sosial peran itu. Aktor pun tidak dibenarkan mengubah warna suaranya tanpa alasan. Kemampuan vokal yang baik bagi seorang aktor adalah syarat utama agar bisa memainkan peran secara proposional.
Dengan vokal, aktor dituntut untuk dapat menyampaikan informasi perannya. Vokal sebagai salah satu media pengungkapan ekspresi aktor merupakan media penyampai informasi melalui dialog. Suara (vokal) mempunyai peranan penting dalam kegiatan teater, karena digunakan sebagai bahan komunikasi yang berwujud dialog. Dialog merupakan salah satu daya tarik dalam membina konflik-konflik dramatik. Kegiatan mengucapkan dialog ini menjadi sifat teater yang khas. Suara adalah lambang komunikasi yang dijadikan media untuk mengungkapkan rasa dan buah pikiran. Unsur dasar bahasa lisan adalah suara. Suara tidak hanya dilontarkan begitu saja tetapi dilihat dari keras lembutnya, tinggi rendahnya, dan cepat lambatnya sesuai dengan situasi dan kondisi emosi. Itulah yang disebut intonasi. Suara merupakan unsur yang harus diperhatikan oleh seseorang yang akan mempelajari teater. Seorang pemeran dalam pementasan teater menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa tubuh dan bahasa verbal yang berupa dialog. Bahasa tubuh bisa berdiri sendiri, dalam arti tidak dibarengi dengan bahasa verbal.
Akan tetapi, bisa juga bahasa tubuh sebagai penguat bahasa verbal. Dialog yang diucapkan oleh seorang pemeran mempunyai peranan yang sangat penting dalam pementasan naskah drama atau teks lakon. Hal ini disebabkan karena dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana mestinya, maka nilai yang terkandung tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton. Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang pemeran. Santosa (2008:197) dalam (Kumalasari, 2020, p.4) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemeran tentang fungsi ucapan, yaitu sebagai berikut;
1) Ucapan yang dilontarkan oleh pemeran bertujuan untuk menyalurkan kata dari teks lakon kepada penonton.
2) Memberi arti khusus pada kata-kata tertentu melalui modulasi suara.
3) Memuat informasi tentang sifat dan perasaan peran, misalnya: umur, kedudukan sosial, kekuatan, kegembiraan, putus asa, marah, dan sebagainya.