Mohon tunggu...
Alamsyah Nur
Alamsyah Nur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memprihatinkan, Sederet Persoalan Masih Membelit Provinsi Sumsel

9 Maret 2018   19:38 Diperbarui: 9 Maret 2018   19:55 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sumateranews.co.id

Masalah kesejahteraan masyarakat, pembangunan infrastruktur, hingga fasilitas pendidikan dan kesehatan, nampaknya akan jadi PR besar, bagi pemimpin baru Sumatra Selatan. Pasalnya berbagai persoalan itu kini masih membelit Provinsi yang selama dua periode terakhir dipimpin oleh Gubernur Alex Noerdin ini. Meski sudah dua periode secara berturut-turut menjadi Gubernur, Alex Noerdin masih menyisakan banyak persoalan yang sangat memperihatinkan.

Yang paling mencolok adalah masih banyaknya desa-desa yang terisolasi, jauh dari gemerlapnya lampu di malam hari, hingga fasilitas jembatan sebagai akses keluar masuk roda perekonomian masyarakat pun belum ada. Seperti yang terjadi di Desa Beringin Janggut, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat.

Setidaknya hampir 1000 kepala keluarga di desa itu, masih merasakan sulitnya akses keluar masuk desa. Masyarakat harus rela berjuang dengan derasnya air Sungai Pangi, untuk sampai ke desa seberang, Desa Panararang.

Mengutip dari sumateranews.co.id, Erwinsyah, Kades Beringin Janggut, beberapa hari lalu menceritakan kalau air sedang besar, penduduk setempat terpaksa tidak bisa menyebrang. Satu-satunya akses terdekat, hanya melalui satu sungai, kalau ke arah Empat Lawang, harus menyebrangi tiga sungai.

Jauhnya akses yang ditempuh masyarakat menuju Sungai Pangi, hingga satu jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Belum lagi diperparah dengan rusak dan berlumpur jalan. Sulitnya akses komunikasi, membuat masyarakat di Talang Karet, Talang Padang, dan SP Bali, sulit mendapatkan informasi.

Masih dari sumateranews.co.id, Suhardi, seorang warga sambil menunjukkan wajah sedihnya menceritakan bahwa sebenarnya, jembatan penghubung sudah dikerjakan sejak tahun 2004 lalu di Desa Beringin Jaya. Hanya saja, dua tahun terakhir pengerjaannya terhenti. Listrik juga baru masuk lima bulan terakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun