Pesta demokrasi sudah memasuki tahapan yang bakal dilaksanakan di Sumatera Selatan (Sumsel) mempunyai 4 pasangan yakni Herman Deru-Mawardi Yahya, Aswari Rifai-Irwansyah, Ishak Mekki-Yudha Pranomo, dan Dodi Reza-Giri Ramadhan yang sebagai peserta Pilkada Sumsel tahun 2018 ini.
Kabar yang tidak mengejutkan Dodi akan maju dan berdampingan dengan Giri adalah isu sudah lama mencuat. Posisinya sebagai anak dari Gubernur Sumsel sebagai modal politik yang luar biasa.
Tetapi sebagian pengamat, modal politik secara keturunan dianggap belum cukup. Modal politik Dodi belum cukup jika tidak disertai dengan dukungan masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh M Amin dari Lembaga Survei dan Konsultan Politik Lipra Sumsel.
Menurut M Amin, Dodi sebagai anak Gubenur memang memiliki kekuatan yang dominan, tetapi masyarakat tidak memandang seperti itu. Banyak alasan masyarakat yang belum menginginkan Dodi untuk maju sebagai calon Gubernur Sumsel.Â
Amin mengungkapkan, jika Dodi berani maju di Pilkada 2018, hal itu disebut spekulasi politik. Kemungkinan besar Dodi bakal tumbang di akhir pertandingan atau sebelum pertindangan dimulai yang berarti tidak jadi mencalon. Amin mengungkapkan ada lima alasan Dodi bakal tumbang.
1. Muba Masih Butuh dan Percaya Dodi
Dodi yang menjadi tumpuhan masyarakat Muba. Muba masih sangat berharap Dodi mau mendahulukan kepentingan Muba, bukan kepentingan pribadi untuk menaikkan karir politiknya. Bahkan dalam twitternya Dodi menulis: "Ini bukan kemenangan, tetapi ini adalah amanah dan amanat. Ini bukan kebanggaan, tetapi ini adalah kepercayaan". Jika kepercayaan yang diamanahkan masyarakat Muba tidak terpenuhi, maka Dodi akan menuai kekecewaan masyarakat Muba.
2. Belum Berpengalaman Sebagai Kepala Daerah
Walaupun sudah malang melintang sebagai pejabat publik sebagai anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Selatan, tetapi pengalamannya sebagai kepala daerah belum memadai. Masyarakat menanti kesuksesan Dodi sebagai Bupati Muba, bukan Bupati dijadikan batu loncatan.
Amin mengatakan,"Jika Jokowi bisa, mengapa Dodi tidak? Itu beda kasus. Kalau Jokowi sudah teruji menjadi Walikota Solo dan terobosan sebagai Gubenur DKI juga terlihat jelas, maka lompatnya menjadi Presiden". Karena, itu masyarakat tidak mau dikecewakan dengan majunya Dodi sebagai calon Gubernur Sumsel.
3. Rendahnya Dukungan Dodi Sebagai Kepala Daerah