Mohon tunggu...
Alamsyah Nur
Alamsyah Nur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alex Noerdin Diduga Lakukan Kecurangan Pilkada, Bawaslu dan KPUD Diminta Jangan Pasif

26 Februari 2018   19:13 Diperbarui: 26 Februari 2018   19:36 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelang Pilkada Sumsel 2018, berbagai pihak nampak aktif menggelar diskusi guna terselenggaranya Pilkada yang bebas dari kecurangan, diantara diskusi-diskusi yang telah terselenggara, salah satunya yakni diskusi terbatas "Organisasi Masyarakat Sipil Serukan Pilkada Fair" yang diselenggarakan di Palembang, Senin (26/2).

Salah satu kesimpulan dalam diskusi tersebut, yakni "optimisme rakyat Sumsel akan terselenggaranya pilkada yang jujur dan adil serta bebas dari kecurangan terstruktur, sistematis dan massif mulai menurun dan akan memasuki titik nadir."

Hal itu lantaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumsel sebagai penyelenggara pemilu dinilai mandul dan seolah ketakutan dalam memberantas kecurangan dan penegakkan hukum jelang Pilkada.

Salah satu peserta diskusi, Husnul Chotimah dari Kelompok Diskusi Demokrasi Sumsel (KoDDeS) menyatakan, dirinya mendapat keluhan publik di media sosial terkait dugaan kecurangan yang dilakukan oleh Gubernur Sumsel, yang tak lain adalah ayah kandung salah satu calon Gubernur Sumsel, Dodi Reza.

Husnul Chotima memaparkan bahwa banyak keluhan yang muncul di sosial media, dan yang paling menonjol menurut Husnul adalah: Pertama, pemanfaatan event Asian Games 2018 untuk kampanye. Kedua, pemanfaatan Sriwijaya FC buat kampanye.

Ketiga, pemanfaatan Griya Agung untuk acara-acara ormas dan dipakai ajang kampanye. Keempat keterlibatan PNS, khususnya kepala dinas, yang dipaksa menjadi penanggungjawab wilayah untuk pemenangan putra gubernur. Terakhir, pemanfaatan acara-acara gubernur sendiri untuk kampanye putranya.

Menurut Husnul semua isu kecurangan di atas bisa ditelusuri di media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan WAG.

Lebih lanjut Husnul mencontohkan, photo Plt Walikota Palembang, Ahmad Najib bersama Gubernur Sumsel Alex Noerdin sempat viral di media sosial, dimana keduanya nampak berpose mengacungkan empat jari yang identik dengan nomor kandidiat paslon Dodi Reza Alex-Giri Ramanda Kiemas.

Husnul menjelaskan dalam foto yang viral tersebut, Ahmad Najib dan Alex Noerdin yang sedang cuti kampanye menghadiri salah satu acara yang digelar sebuah Ormas. Sebelumnya hal yang sama juga terjadi dimana Alex Noerdin berpose dengan tim Sriwijaya FC yang mengacungkan empat jari.

https://twitter.com/the_blacklist7?lang=en
https://twitter.com/the_blacklist7?lang=en
Terpisah, Agusta Surya Buana dari Forum Pemerhati Pilkada menyayangkan sikap dan tindakan Bawaslu Sumsel yang ia nilai pasif, padahal menurutnya aduan publik di media sosial dapat dijadikan bahan.

Agusta merasa prihatin dengan Bawaslu Sumsel yang pasif dan mandul. Menurutnya, KPUD seharusnya mensosialisasikan aturan kepada PNS dan pejabat negara. Jangan pasif, kalau didiamkan bisa terjadi kecurangan terstruktur sistematis. Ini bahaya, pilkada jadi barbar, aturan tidak ditegakkan. Ini jangan terjadi, kalau gubernur diduga melanggar harus ditegur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun