Mohon tunggu...
Alamsyah Nur
Alamsyah Nur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bola

Dibalik Tujuan Dodi Tunjuk RD Jadi Pelatih Sriwijaya FC

25 November 2017   16:46 Diperbarui: 25 November 2017   17:27 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah hanya finis diperingkat ke 11 dalam putaran final Go-Jek Traveloka Liga 1, manajemen Klub Sriwijaya FC langsung menunjuk Rahwad Dermawan sebagai pelatih untuk mengarungi musim 2018 nanti.

RD, sapaan akrabnya, memang bukan nama baru buat Klub SFC. Bersamanya, Laskar Wong Kito pernah meraih juara Divisi Utama Liga Indonesia 2007-08, dan tiga kali beruntun juara Piala Indonesia 2007-08, 2008-09, dan 2009-10.

Ditunjukknya RD sebagai peracik klub yang bermarkas di Palembang ini tak terlepas dari peran Presiden Klub SFC, Dodi Reza Alex. Kenangan manis yang pernah ditorehkan RD di klub tersebut menjadi alasan Dodi menunjuk RD untuk kembali menangani klub yang pernah dibelanya.

Dengan diperkenalkannya RD sebagai juru taktik klub SFC, disatu sisi menjadi kabar baik untuk masyarakat Sumsel. Karena Eks pelatih timnas U-23 Indonesia tersebut harus diakui sebagai salah satu pelatih terbaik lokal saat ini. Dan itu tentu memberi harapan besar untuk menganggat prestasi klub SFC di musim depan.

Namun, disisi yang lain masyarakat Sumsel perlu waspada. Pasalnya, penunjukan RD bisa jadi strategi politik Dodi untuk menarik dukungan dari masyarakat dalam menghadapi Pemilihan Gubernur Sumsel 2018.

Hal itu bisa dilihat dari tempat pengumuman RD sebagai pelatih kepala klub SFC. Dimana RD resmi diumumkan menjadi pelatih kepala SFC di Kantor Gubernur, Sumatera Selatan, Palembang, pada Jumat (24/11/2017) siang.

Mengapa di Kantor Gubernur? Hal ini menunjukkan bahwa penunjukkan RD sangat berbau politis. Karena dilakukan di kantor Gubernur Alex Noerdin yang merupakan ayah kandung dari Dodi.

Saat ini memang setiap calon kepala daerah rentan melakukan segala cara untuk memenangkan hati pemilihnya. Bagi-bagi uang ke warga mungkin sudah bukan menjadi hal yang asing. Meski terus-menerus dikecam, dalam prakteknya masih banyak yang melakukannya.

Apalagi, sang calon posisinya sebagai petahana. Memanfaatkan sumber daya kekuasaan yang dimilikinya sangat mungkin dilakukan. Dodi memang bukan petahana. Tapi karena bapaknya yang kini menjadi gubernur Sumsel, Dodi bisa dengan leluasa memanfaatkan sumber daya kekuasaan yang dimiliki ayahnya untuk memenangkan Pilkada nanti. Termasuk memanfaatkan klub sepakbola sebagai alat pendukungnya.

Kini, penunjukan RD memang tepat. Tapi walau bagaimanapun klub sepakbola jangan sampai mau dijadikan alat politik oleh siapapun, termasuk Dodi yang kini menjadi Presiden Klub SFC. Karena urusan sepakbola harus bersih dari hiruk pikuk politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun