Mohon tunggu...
Alamsyah Nur
Alamsyah Nur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kondisi Memprihatinkan SDN 2 di Muba Ini Bukti Alex Noerdin Gagal Pimpin Sumsel

10 November 2017   14:41 Diperbarui: 10 November 2017   14:46 1470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumatera Selatan terkenal dengan jargon "sekolah dan kuliah gratis". Program itupun sempat menjadi fenomena di Indonesia. Karena menjadi provinsi pertama yang menjalankan program pendidikan gratis.  Adalah Alex Noerdin sebagai pelopornya. Bahkan berkat jargon itu pula Alex Noerdin berhasil memenangkan pemilihan gubernur selama dua periode, yakni bersama Eddy Yusuf pada tahun 2008 dan bersama Ishak Mekki tahun 2013. Tujuan Alex Noerdin membuat program tersebut tak lain guna memajukan pendidikan yang ada di Sumsel. Alex Noerdin berharap tak ada lagi masyarakat di Sumsel yang tak mengenyam bangku pendidikan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir program sekolah dan kuliah gratis ala Alex Noerdin mulai dikritisi oleh banyak kalangan. Bahkan kantor gubernurnya beberapa kali dikepung oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Sumsel. Salah satunya oleh puluhan mahasiswa dari Unversitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang pada 2015 lalu. Mereka kecewa karena program kuliah gratis tak berjalan sesuai dengan yang dijanjikan. (Baca: "Mahasiswa Kritik Program Kuliah Gratis" di Tribun.com).

Sebagai agen perubahan, wajar jika para mahasiswa dari berbagai universitas di Sumsel terus mendesak agar Alex Noerdin tak mematikan program yang telah mengantarkannya menjadi gubernur selama dua periode tersebut. Pasalnya, dampak dari tidak berjalannya program sekolah gratis Alex Noerdin tersebut kian hari semakin terasa oleh mahasiswa dan siswa di Sumsel.

Bahkan kabar terbaru yang paling mengejutkan datang pada Jumat (11/8/2017) dari salah satu Sekolah Dasar yang ada di Desa Mangsang, yakni SDN 2 Mayangsang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan.

Kabar tersebut pertama kali disampaikan oleh Sumantri_Hamdani. Ia menuliskan di laman akun instagramnya sekolah tersebut hanya memiliki tiga orang guru, dan memiliki 40 orang murid. Yang membuat miris sekolah itu tak memiliki bangunan. Sehingga pelajar terlihat belajar di bawah tenda darurat yang didirikan. Hanya berlantai tanah dan didukung oleh fasilitas seadanya.

sdn-2-mangsang-di-desa-mangsang122-20170811-135219-5a055685a208c05dc705d9e2.jpg
sdn-2-mangsang-di-desa-mangsang122-20170811-135219-5a055685a208c05dc705d9e2.jpg
Berikut tulisan lengkapnya:

Tanggal Kunjungan: Kamis 10 Agustus 2017

Nama: SDN 2 Mangsang

Jumlah Siswa: 40 orang

Jumlah Guru: 3 orang (guru honor dibantu oleh Tim Relawan)

Alamat: Dusun Bangsa, Desa Mangsang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan

Keterangan: Sekolah tertinggal

sdn-2-mangsang-di-desa-mangsang12-20170811-135129-5a055696516995561f7210e3.jpg
sdn-2-mangsang-di-desa-mangsang12-20170811-135129-5a055696516995561f7210e3.jpg

SDN 2 Mangsang tidak memiliki bangunan sekolah sendiri, untuk proses belajar mengajar sekolah ini menggunakan bangunan balai tenda kecil yang beratapkan dengan terpal.

Kondisi ini sangat memprihatinkan seperti halnya ketika kami berkunjung ke lokasi ini saat itu dalam kondisi hujan, sehingga kegiatan belajar dan mengajar sempat terhenti karena tenda basah terguyur air hujan dan siswa yang sedang belajarpun basah kuyup.

Kondisi tenda tempat belajar mengajar :

Lantai tanah, atap dari terpal yang sudah bocor di beberapa bagian, kayu-kayu rangka penyangga atap sudah lapuk, dan tidak memiliki tembok/dinding.

1 tenda ini dibagi untuk kegiatan belajar siswa dari kelas 1 samapai kelas 5 SD.

Meja dan kursi belajar sebagian besar sudah rusak, banyak siswa yang kekurangan pakaian sekolah sehingga mereka harus bersekolah menggunakan pakaian sehari-hari dan minim juga fasilitas buku yang digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar.

Dari 3 orang guru yang ada, semuanya hanya guru honor yang dibantu oleh beberapa tim relawan mahasiwa dan tidak ada pegawai PNS yang ditugaskan di tempat ini.

Murid tidak dikenakan biaya sekolah. Jadi praktis 3 orang guru dan relawan tersebut tidak mendapatkan bayaran sama sekali.

Jarak tempuh ke Desa Mangsang dapat ditempuh dengan jalur darat dan jalur Sungai Lalan.

Jalur darat yang kondisi jalannya rusak dapat memakan waktu selama 5 jam menuju lokasi dari jalan lintas timur kecamatan Bayung Lencir jika menggunakan kendaraan bermotor.

Jika menggunakan jalur Sungai Lalan menuju lokasi dapat ditempuh selama 2 jam menggunakan kendaraan sungai (speedboat).

Mari bersama-sama mengulurkan tangan untuk membantu adik-adik dan saudara-saudara kita yang ada di desa mangsang.

Kondisi memprihatinkan SDN 2 Mayangsang tersebut menegaskan bahwa program sekolah dan kuliah gratis Alex Noerdin gagal. Mirisnya, sekolah itu berada di Kabupaten dipimpin oleh anak Alex Noerdin sendiri, yakni Dodi Reza Alex yang juga Calon Gubernur Sumatra Selatan 2018. Hal ini pun meneguhkan tidak hanya Alex Noerdinnya yang gagal, tapi juga anaknya yang telah luput memperhatikan kondisi sekolah di daerahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun