Keterangan: Sekolah tertinggal
SDN 2 Mangsang tidak memiliki bangunan sekolah sendiri, untuk proses belajar mengajar sekolah ini menggunakan bangunan balai tenda kecil yang beratapkan dengan terpal.
Kondisi ini sangat memprihatinkan seperti halnya ketika kami berkunjung ke lokasi ini saat itu dalam kondisi hujan, sehingga kegiatan belajar dan mengajar sempat terhenti karena tenda basah terguyur air hujan dan siswa yang sedang belajarpun basah kuyup.
Kondisi tenda tempat belajar mengajar :
Lantai tanah, atap dari terpal yang sudah bocor di beberapa bagian, kayu-kayu rangka penyangga atap sudah lapuk, dan tidak memiliki tembok/dinding.
1 tenda ini dibagi untuk kegiatan belajar siswa dari kelas 1 samapai kelas 5 SD.
Meja dan kursi belajar sebagian besar sudah rusak, banyak siswa yang kekurangan pakaian sekolah sehingga mereka harus bersekolah menggunakan pakaian sehari-hari dan minim juga fasilitas buku yang digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Dari 3 orang guru yang ada, semuanya hanya guru honor yang dibantu oleh beberapa tim relawan mahasiwa dan tidak ada pegawai PNS yang ditugaskan di tempat ini.
Murid tidak dikenakan biaya sekolah. Jadi praktis 3 orang guru dan relawan tersebut tidak mendapatkan bayaran sama sekali.
Jarak tempuh ke Desa Mangsang dapat ditempuh dengan jalur darat dan jalur Sungai Lalan.