Sumatera Selatan terkenal dengan jargon "sekolah dan kuliah gratis". Program itupun sempat menjadi fenomena di Indonesia. Karena menjadi provinsi pertama yang menjalankan program pendidikan gratis. Â Adalah Alex Noerdin sebagai pelopornya. Bahkan berkat jargon itu pula Alex Noerdin berhasil memenangkan pemilihan gubernur selama dua periode, yakni bersama Eddy Yusuf pada tahun 2008 dan bersama Ishak Mekki tahun 2013. Tujuan Alex Noerdin membuat program tersebut tak lain guna memajukan pendidikan yang ada di Sumsel. Alex Noerdin berharap tak ada lagi masyarakat di Sumsel yang tak mengenyam bangku pendidikan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir program sekolah dan kuliah gratis ala Alex Noerdin mulai dikritisi oleh banyak kalangan. Bahkan kantor gubernurnya beberapa kali dikepung oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Sumsel. Salah satunya oleh puluhan mahasiswa dari Unversitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang pada 2015 lalu. Mereka kecewa karena program kuliah gratis tak berjalan sesuai dengan yang dijanjikan. (Baca: "Mahasiswa Kritik Program Kuliah Gratis" di Tribun.com).
Sebagai agen perubahan, wajar jika para mahasiswa dari berbagai universitas di Sumsel terus mendesak agar Alex Noerdin tak mematikan program yang telah mengantarkannya menjadi gubernur selama dua periode tersebut. Pasalnya, dampak dari tidak berjalannya program sekolah gratis Alex Noerdin tersebut kian hari semakin terasa oleh mahasiswa dan siswa di Sumsel.
Bahkan kabar terbaru yang paling mengejutkan datang pada Jumat (11/8/2017) dari salah satu Sekolah Dasar yang ada di Desa Mangsang, yakni SDN 2 Mayangsang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan.
Kabar tersebut pertama kali disampaikan oleh Sumantri_Hamdani. Ia menuliskan di laman akun instagramnya sekolah tersebut hanya memiliki tiga orang guru, dan memiliki 40 orang murid. Yang membuat miris sekolah itu tak memiliki bangunan. Sehingga pelajar terlihat belajar di bawah tenda darurat yang didirikan. Hanya berlantai tanah dan didukung oleh fasilitas seadanya.
Tanggal Kunjungan: Kamis 10 Agustus 2017
Nama: SDN 2 Mangsang
Jumlah Siswa: 40 orang
Jumlah Guru: 3 orang (guru honor dibantu oleh Tim Relawan)
Alamat: Dusun Bangsa, Desa Mangsang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan