Banyak manfaat yang didapatkan dari Pisang. Buahnya dapat dijadikan berbagai macam kue dan juga dapat di makan langsung untuk menyehatkan pencernaan .
Daunnya dapat dijadikan untuk memais ikan, buat botok, buat pais pisang ,membungkus nasi atau untuk membuat lontong.
Batang pohon bisa digunakan untuk membuat pupuk kompos atau racikan batangnya untuk media ternak cacing. Isi batang pisang ditemani labu, bisa dijadikan sayur santan.
Tapi manfaat selain yang saya sebutkan di atas, ada manfaat lainnya,yaitu Getah buah mentahnya sebagai penawar bisa kalajengking dan Getah batang anak pisang sebagai penawar bisa ular.
Kedua manfaat  inilah yang akan diulas dalam tulisan ini.
Getah Buah Pisang Mentah  Penawar Bisa Kalajengking
Waktu itu saya masih bersekolah di SMP .Saya bersama  saudara lainnya mendapat tugas dari Ayah saya untuk memindahkan puluhan ikat sirap---racikan tipis tebal sekitar  0,5 cm, panjang 40 cm dan lebar 5 cm kayu ulin atau kayu masupang---dari bawah rumah ke dalam garasi mobil.
Seikat demi seikat sirap kami  angkut dan masukkan ke dalam garasi mobil.
Sirap yang harus dipindahkan masih setengahnya lagi, tiba-tiba terjadi insiden.
Saat saya menangkap ikatan sirap terasa ada yang menusuk jari tangan.. Ternyata saya terpegang Kalajengking yang bersembunyi di balik tumpukan sirap dan langsung menusukkan bisanya dengan ekornya ke jari tangan saya.
Sakit, memang, tusukannya dan selang beberapa detik jari tangan menggetar. Kemungkinan bisanya  sudah mulai bereaksi.
Begitu tahu saya kesakitan karena disengat Kalajengking, ayah saya langsung menyuruh saudara saya yang lainnya memetik pisang mentah .
Pisang yang diambil waktu itu pisang kepok ,yang pohonnya ada disamping garasi mobil.
Kemudian dipotong dua pisang kepok mentah tersebut, lalu getahnya dioleskan berulang ulang hingga ketebalannya maksimal ke jari tangan yang terkena tusukan ekor Kalajengking tersebut.
Tidak terlalu lama menunggu jari tangan yang sakit berangsur pulih.Â
Itu adalah pengalaman dan saya rekomendasikan bila tersengat atau disuntik Kalajengking dengan ekornya, maka gunakan pisang kepok mentah sebagai penawar bisanya.
Getah Batang Anak Pisang Penawar Bisa Ular
Sebuah stasiun televisi (lupa saya nama stasiunnya)menyiarkan seorang pawang ular yang dapat tidur semalaman dengan ular -ular berbisa.
Banyak hal yang ditanyakan oleh reporter dari stasiun televisi tersebut, tapi yang menjadi fokus perhatian saya adalah pertanyaannya berkenaan bila digigit ular berbisa.
"Bang ! Abang 'kan tidur dengan banyak ular berbisa .Tidak takut kalau dipatuk salah satu dari ular tersebut?"Tanya reporter televisi tersebut.
"Tidak."Jawab pawang ular tersebut meyakinkan.
"Lalu bagaimana kalau digigit ular berbisa,adakah cara menawar bisanya?"Tanya reporter televisi itu kembali.
"Ada. Caranya potong batang pohon anak pisang, kemudian getahnya yang keluar dari batangnya dipoles ke mata luka bekas gigitan ular tersebut ,"Jawab pawang ular.Â
Ternyata getah batang pohon anak pisang dapat digunakan sebagai penawar bisa ular.
Tapi untuk hal ini saya belum memberanikan untuk merekomendasikan getah batang pohon anak pisang sebagai penawar bisa ular, karena saya tidak mengalaminya sendiri.
Hal itu perlu studi atau pengkajian lebih lanjut. Apakah secara ilmiah atau informasi yang didasarkan pada pengalaman dari  orang yang pernah mempergunakan getah batang pohon anak pisang sebagai penawar bisa kepada  beberapa orang yang pernah digigit ular berbisa.
Kalau secara ilmiah,barangkali bisa di teliti melalui laboratorium,unsur atau zat apa yang terkandung pada getah batang pohon anak pisang.
Bila unsur atau zat tertentu yang dominan dalam getah batang pohon  anak pisang tersebut memang dapat dijadikan sebagai penawar bisa ular. Dari batang anak pisang apa yang telah diteliti tersebut. Apakah dari pisang kepok atau pisang ambon  ,pisang susu atau pisang raja.
Ataukah semua pisang, termasuk pisang hutan atau bangkaran memiliki unsur semacam itu.Â
Jadi perlu pengkajian lebih lanjut. Setidaknya tulisan ini sebagai langkah awal untuk pengkajian selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H