Segala yang kita berikan bisa melalui konten yang kita buat, apakah itu  berupa  Youtube,Blog (kompasiana), Instagram,Hello, Tik tok atau sejenisnya. Atau Snack Video,facebook,Watshapp.Barangkali masih  banyak lagi yang lainnya yang tidak dapat saya dikemukakan di sini.
Tentu saja konten-konten yang kita bagikan  atau kita suguhkan bukan konten yang bersifat pornografi,mengundang sara, menyebarkan ujaran kebencian ,atau yang mengakibatkan dekadensi moral para pemuda dan remaja serta anak-anak.
Kita juga tidak  ingin konten-konten kita membuat yang membaca,menonton atau mendengarkannya menurunkan etos kerja,kontra produktif,menjadi malas dan menyebabkan hal-hal negatif lainnya.Â
Kita juga tidak ingin menyuguhkan konten-konten yang sifatnya hanya sebagai tontonan, tapi juga harus sekaligus menjadi  sebagai tuntunan.
Kalau boleh kita simpulkan ,konten kita harus membuat yang menonton  atau melihat ,membaca atau mendengarkan  akan menjadi  lebih cerdas . Meminjam istilah Ary Ganjar, Cerdas  intelektual,cerdas emosional dan cerdas spritual.
Terlalu idealis memang.Tapi setidaknya kita harus mengarah ke situ. Kita pun ingin konten kita menjadi "Amal jariah", amal yang tak akan pernah lekang ditelan  waktu.Selama amal kita bermanfaat bagi orang lain,maka selama itu pula pahalanya akan tetap terus mengalir kepada kita.Â
Tapi kenapa hanya melalui IndiHome? Bukankah kita bisa melalui paket internet atau kuota atau provider  internet yang lain, selain IndiHome.
Iya,semuanya juga bisa,tapi untuk saat ini saya menganggap IndiHome cocok bagi saya, sesuai dengan pengalaman yang sudah saya alami selama ini.Â
Karena dengan permasalahan sebagaimana saya hadapi yang bisa kita analisa dari tanya jawab saya dengan penjual paket internet atau kuota sebagaimana yang saya kemukakan di bawah ini,untuk sementara dengan provider internet IndiHome PT.Telkomlah solusinya.
Suatu hari saya kehabisan paket internet dan mampir di konter Hp.