Mohon tunggu...
Alamsyah Marwan Hamdi
Alamsyah Marwan Hamdi Mohon Tunggu... Administrasi - Alamsyah ,SE bekerja sebagai Freelencer

Alamsyah,SE Jl. Pendreh KPR BTN Km 2, no.4b Rt.33b Rw.009 Muara TEweh

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Membunuh dengan Buku Perjalanan Mudik yang Melelahkan dan Membosankan

26 April 2023   23:21 Diperbarui: 26 April 2023   23:23 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Bila ada yang langsung berangkat, saya tidak perlu mencari penginapan lagi,sebaliknya jika tidak ada yang berangkat pada hari itu,saya harus menginap di penginapan atau hotel yang tidak jauh dari pelabuhan.

Oh iya.Waktu itu untuk mendapatkan kapal laut di pelabuhan Tanjung Perak tidak terlalu sulit.seingat saya,saya tidak pernah beli di agen atau tengkulak.

Begitu kapal sudah membuka pintu masuk kapal laut,saya pun bergegas dengan membawa tas gendong dan tas tentengan untuk masuk ke dalam kapal laut.

Tapi yang sangat melelahkan dan riskan,saat menaiki tangga. Kita harus berdesak-desakan dan berjaga jaga dengan dompet di saku,karena dalam situasi seperti itu sangat mungkin kita ke copetan .

Kita bisa juga tidak perlu berdesak-desakan.Kita bisa menggunakan jasa awak kapal untuk mengangkat barang-barang kita dan mencarikan kasur dan tempat untuk meletakkan kasur semacam ranjang. Biasanya dengan cara ini kita akan dengan mudah mendapatkan tempat untuk tidur.

Kita sudah mendapatkan tempat untuk tidur,kita sudah tenang.Kita pun akan menempuh perjalanan paling lambat sekitar 18 jam .Bila saatnya waktu makan kita akan antri. Tapi setelah menerima makanan kita harus segera kembali ke tempat tidur,karena kepala kita sudah mulai pusing disebabkan terlalu lama berdiri. 

Begitu dibawa tidur-tiduran pusing  hilang. Dalam kapal ini pun dapat membuat kita bosan,karena perjalanan kita cukup lama.Nah,..Bukulah yang menjadi solusi agar setidaknya dapat  mengurangi rasa bosan.

Kemudian keesokan harinya tibalah saya di pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Setelah keluar dari kapal laut,saya pun langsung naik taksi kuning (demikian orang Banjarmasin menyebutnya).Naik taksi kuning yang jurusan Sudimampir atau Pelabuhan Barito.

Dan akhirnya saya pun berada di Pelabuhan Barito.Langsung beli tiket kapal sungai jurusan Banjarmasin-Muara-teweh dan masuk ke kapal. Setelah menunggu beberapa saat,tentu bila kapal tersebut jadwal keberangkatan pada hari itu juga.

Di dalam kapal kita disediakan tempat tidur ,tempat yang disekat dan diisi kasur. Perjalanan 2 hari 3 malam bila mudik ,karena kapal sungai melawan arus,sebaliknya kalau balik dari Muara Teweh ke Banjarmasin waktu tempuh kita cuma 1 hari 1 malam.Lebih cepat karena mengikuti arus sungai. 

Kapal sungai yang  saya tumpangi tersedia warung makannya . Tapi ini beda dengan di kapal laut.Kalau kapal laut harga tiket sudah termasuk untuk makan selama 3 kali makan .Kalau tidak salah.Sedangkan di kapal sungai kita bayar sendiri .Berapa kali kita makan dalam sehari kita bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun