Kalau hasil pemeriksaan kolesterol,karbohidrat (gula) dan asam urat pada diri kita  sebelum puasa ramadan  ternyata normal atau dibawah normal maka ketika Hari Raya Idulfitri 1444 H, kita tidak perlu khawatir untuk "hajar menggajar"makanan yang tersedia. walaupun antara kesemua penyakit itu mengalami kenaikan,tapi tentu  posisinya tidak lah menjadi ekstrim tingginya.
Sebaliknya jika kolesterol,gula darah dan asam urat sebelum ramadan hasil pemeriksaan diatas batas normal  atau tingginya ekstrim,maka tentu kita tidak bisa bertindak semaunya asal "hajar" makanan atau minuman yang banyak mengandung lemak,banyak karbohidrat (gula) dan banyak unsur garam karena kita khawatir ketiga atau kedua atau salah satu penyakit  tersebut akan menjadi lebih parah yang akan mendatang penyakit penyakit penyerta lainnya seperti jantung,stroke atau ganguan ginjal.
Bila posisi kolesterol,gula darah,atau asam urat di bawah normal atau rendah,tentu tidak masalah berkenaan dengan"hajar menghajar",karena malah akan membuat menjadi normal keadaan ketiga penyakit tersebut.
Tentu ada yang memiliki pandangan lain.Kita 'kan  berpuasa juga,bahkan satu bulan penuh. Iya ....Boleh saja kita berpandangan seperti itu. Tapi kalau perbandingan  antara menurunnya tingkat penyakit  dengan  membuat lebih memperparah penyakit lebih besar ,hal seperti inilah yang berbahaya .
Sebagai ilustrasi satu jenis penyakit ,misalnya kolesterol
Bila berdasarkan hasil tes darah, kolesterol cukup tinggi seseorang = 220 m/dl sebelum bulan puasa ramadan ,karena nilai rujukan atau yang dapat ditolerir adalah kurang dari 200 Â mg/dl.
Nah,ketika puasa sebulan  penuh menjadi 175 mg/dl,berarti ada penurunan kolesterol 25 mg/dl.
Tapi ketika lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1444 H "hajar" terus dengan makanan atau minuman  yang tinggi lemak, tinggi karbohidrat (gula) dan tinggi garam.
Kemudian setelah puas saat hari lebaran,dilanjutkan lagi  "menghajar"makanan atau minuman  tinggi lemak,tinggi karbohidrat (gula)dan tinggi  garam  yang diantar tetangga atau sahabat ,atau sisa  makanan  atau minuman yang dimiliki sendiri.
Ternyata setelah tes darah kolesterol tidak lagi  175 mg/dl.,tapi menjadi  225 mg/dl.Ini artinya kolesterol mengalami kenaikan sebesar 50  mg/dl.
Untuk itu agar kita bisa terhindar dari salah satu penyakit kolesterol tersebut solusinya adalah  agar kita dapat  melanjutkan puasa 6 atau puasa syawal dan mengendalikan makan makanan atau minuman tinggi lemak,tinggi karbohidrat (gula) dan tinggi garam.Â