Mohon tunggu...
Alamsyah Marwan Hamdi
Alamsyah Marwan Hamdi Mohon Tunggu... Administrasi - Alamsyah ,SE bekerja sebagai Freelencer

Alamsyah,SE Jl. Pendreh KPR BTN Km 2, no.4b Rt.33b Rw.009 Muara TEweh

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Agar Limbah Sisa Makanan Selalu Mendatangkan Manfaat yang Menakjubkan

25 Desember 2020   16:49 Diperbarui: 25 Desember 2020   17:12 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jumlah sisa makanan yang sampai ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara),dapat menunjukkan perilaku kita ,apakah kita termasuk orang yang senang melakukan  tindakan pemborosan terhadap keuangan atau termasuk orang yang berperilaku hemat, yang dapat secara maksimal menekan   pengeluaran uang.

Jumlah sisa makanan yang sampai ke TPS besar berarti ada kemungkinan kita berperilaku boros,sebaliknya bila jumlah sisa makanan yang sampai ke TPS kecil ada kemungkinan kita berperilaku hemat.

Makanan Tidak Bersisa

Berdasarkan pengalaman, makanan yang sering tidak bersisa adalah makanan jadi yang dibeli di warung,restoran atau kafe,seperti sate, nasi kuning, bubur ayam, mie bakso, soto,sop, seafood, karena ketika membelinya dapat  terukur dengan akurat. Misalnya untuk makan pagi kita bisa beli nasi kuning dan sepotong ikan atau sebutir telor dan di sore harinya membeli tiga porsi sate untuk  3 orang,3 porsi sop atau soto . 

Maka sangat jarang  terjadi makanan bersisa, kecuali bila makanan tesebut tidak sesuai dengan selera kita. Hal ini karena kita membeli  makanan kepada orang  yang sebelumnya kita tidak pernah membeli makanan yang dijualnya. Kita belum tahu rasa makanan yang dibuatnya, sebaliknya bila kita membeli makanan pada orang yang sudah menjadi langganan kita,kita sudah tahu dengan rasa makanannya.

Kita memang terhindar dari makanan yang bersisa dan menjadi limbah,tapi kita pun harus mengeluarkan biaya ekstra . Karena pengeluaran akan lebih besar bila kita membeli makanan jadi dibandingkan bila kita membeli yang mentahnya lalu kita masak sendiri.

Sisa Makanan Yang Sudah Tidak Dapat Dimakan lagi

Limbah Sisa makanan yang  tidak dapat kita  makan lagi dan tidak  dapat di daur ulang lagi untuk dimakan kembali,yaitu karena sudah rusak,basi atau membusuk ,apakah itu buah-buahan,sayur-sayuran, ikan ,nasi  atau sisa  sayur-sayuran atau bumbu-bumbu dan  bahan-bahan lainnya yang telah kita siangi, semuanya  itu tidak langsung dibuang ke TPS,tapi diolah menjadi pupuk kompos dengan pengolahan dan peralatan sederhana .Sehingga limbah sisa makanan  ,termasuk juga limbah lainnya tersebut sangat minim sekali  dibuang ke TPS.

Hal demikian disamping kita masih dapat mengambil manfaat dari sisa-sisa makanan yang sudah tidak bisa dimakan atau didaur ulang lagi,yaitu dengan cara menjadikannya pupuk kompos ,sehingga kita tidak perlu beli pupuk sebagai penyubur  tanah  untuk media tanaman hias atau tanaman buah  atau tanaman sayuran yang kita miliki.

Dengan cara mengolah  limbah sisa makanan menjadi pupuk kompos , berarti kita telah meminimalisir bau sampah pada bak TPS serta menekan biaya pengeluaran untuk membeli pupuk untuk tanaman hias ,tanaman sayuran atau buah yang kita miliki.  Sebab limbah sisa makanan volumenya semakin kecil  yang terbuang ke TPS. 

Bahkan berdasarkan pengalaman yang sering saya alami,perbandingannya sangat besar antara limbah sisa makanan yang telah dimanfaatkan dengan yang dibuang. Perbandingannya sekitar 9:1. Sembilan bagian untuk dimanfaatkan ,satu  bagian yang dibuang.

Adapun cara pengolahan sederhana limbah sisa makanan  untuk dijadikan pupuk kompos adalah:

Pertama, limbah sisa makanan kita masukkan ke dalam kotak sampah yang besarnya cukup untuk mengumpulkan sisa-sisa makanan selama 3 hari atau bila volume limbah sisa makanannya yang terkumpul jumlahnya cukup besar dalam satu hari sudah membuat kotak sampah penuh.Walaupun baru satu hari,kita sudah bisa memasukkannya ke dalam sak beras berukuran 50 kg atau 25 kg.

Setelah limbah sisa makanan kita masukkan ke dalam sak beras ,lalu kita masukkan atau kita timpalin dengan tanah hingga benar-benar tertutup oleh tanah. hari selanjutnya bila kotak sampah penuh lagi dengan sisa-sisa makanan yang baru,kemudian kita masukkan lagi ke dalam sak yang di dalamnya sudah ada limbah sisa makanan dan tanah yang telah dimasukkan. Begitu seterusnya kita lakukan hingga penuh sak beras tersebut,apakah sak beras  yang berkapasitas 50 kg ,maupun 25 kg  .

Kedua,Sak beras yang sudah penuh terisi limbah sisa makanan dan tanah itu kita biarkan hingga satu   bulan lamanya. Bila sudah mencapai 1 bulan berarti limbah sisa dan tanah tersebut sudah menjadi pupuk kompos. Tapi sebelum menggunakan pupuk kompos itu untuk menanam atau memupuk tanaman alangkah baiknya pupuk kompos tersebut dicampur dengan sisa bakaran limbah lainnya atau tanah yang bercampur dengan limbah sisa  bakaran. Ini dimaksudkan agar racun-racun yang ada di pupuk kompos itu mati.

Dengan mengolah pupuk kompos dengan pengolahan sederhana,kita tidak perlu lagi harus membeli pupuk. Disamping dapat menekan pengeluaran ,kita pun akan mendapatkan hasil tanaman organik,apakah itu berupa  buah organik atau sayuran organik. Karena pupuk kompos termasuk pupuk organik,karena diolah dari bahan organik,yaitu limbah sisa makanan .

Limbah sisa makanan yang didaur ulang atau yang masih bisa dimakan kembali.

Limbah sisa  makanan tentunya tidak semuanya yang tidak dapat di daur ulang kembali,misalnya nasi yang masih baik dan tidak basi,tapi tidak akan dimakan lagi, maka bisa kita daur ulang agar dapat dimakan kembali. 

Caranya adalah nasi sisa yang  belum basi tersebut kita olah dan bumbui untuk dijadikan kerupuk . Bumbunya terdiri dari adonan garam ,bawang putih serta ketumbar.

Bila sisa makanan itu berupa pisang yang sudah terlalu masak, sehingga tidak ada selera lagi untuk memakannya, pisang tersebut bisa kita buat selai pisang dengan cara dipanaskan di bawah sinar matahari.

Tapi bila sisa nasi itu  tidak kita olah menjadi kerupuk kita dapat menjadikannya sebagai makanan tambahan untuk ikan betik atau papuyu,karena ikan ini sangat suka memakannya.

Sedangkan pisang tersebut dapat diberikan kepada ikan gabus. Isi pisang disukai gabus,kecuali kulitnya.

Tentu saja bila kita mempunyai ikan peliharaan ,seperti ikan  betik(papuyu) atau gabus.

Semoga limbah sisa makanan tidak memperparah volume sampah dimuka bumi ini,tapi bahkan malah mengurangi volume sampah secara signifikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun