"Pak ,masak apa kita untuk Hari Raya Idul Adha?" Tanya isteri saya.
"Masak rendang daging aja. ..Tapi berlemak ya!"Jawab saya,sekaligus khawatir dengan lemak dari rendang daging.
Kekhawatiran itu sangat beralasan ,karena bila pada saat lebaran makan rendang daging,maka setelah lebaran sudah barang tentu akan makan daging kembali.Â
Pada saat lebaran biasanya selalu mendapatkan daging,yang diambil melalui kupon,yang telah diberikan beberapa hari sebelum lebaran oleh panitia qurban.
"Bagaimana kalau rendang ayam  saja?" Saya balik bertanya pada isteri.
"Tapi biar tetap saja masak rendang daging,karena kita jarang juga memasak daging. Tapi kita harus menyediakan makanan atau minuman yang dapat menurunkan lemak yang bersarang di dalam tubuh nantinya"lanjut saya.
"Kita harus makan nenas , minum jeruk nipis,juga teh hijau,secara rutin. Kita juga harus minum kapsul  minyak zaitun.Juga kita harus berusaha untuk rutin minum juice buah alpokat,serta jenis makanan lainnya yang dapat menurunkan lemak atau lemak jahat ,maupun menaikkan lemak baik. Berolahraga juga penting ,karena dapat menurunkan lemak juga !"  Wanti-wanti saya panjang lebar kepada isteri saya .
Bukan tanpa alasan , seumuran kami yang sudah kepala lima . Karena dihari-hari biasa pun tidak jarang kami merasakan bahwa bandan kami terpapar oleh lemak . Kami mengetahuinya melalui tes darah pada laboratorium rumah sakit atau laboratorium milik apotek. Atau kadang-kadang melalui rasa badan yang pegal-pegal atau kepala terasa pusing atau gejala lainnya.
Pada besok hari ,sabtu ,mayoritas panitia qurban akan memotong hewan qurban ,serta membagikannya kepada anggota masyarakat . Berarti pada hari sabtu atau hari minggu sudah ada yang mulai memasaknya. Pada hari sabtu atau minggu kita mulai menikmati masakan berlemak.Â
Tapi kita harus bisa berdamai dengan lemak ,jangan sampai bersarang ditubuh kita yang akan mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit,yaitu dengan memakan atau meminum makanan atau minuman yang dapat menurunkan lemak jahat dan menaikkan lemak baik.
Berdamailah dengan lemak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H