Ada cerita lama dari orang tua dulu,apakah ini sebuah pengalaman nyata atau hanya cerita khayalan ,sulit untuk ditelusuri.
Cerita itu mengisahkan suatu peristiwa rencana perampokan . Bila terjadi ,maka akibatnya yang mengalaminya akan kehilangan harta -bendanya atau bahkan nyawa sekaligus.Â
Itu terjadi di Rantau ,sebuah kota yang terletak di Kalimantan Selatan. Konon katanya di daerah tersebut memang sering terjadi perampokan .
" Lho, kenapa bus kita berhenti ?"Tanya Aluh kepada suaminya.
Tengok sana ...tengok sini ....ternyata ada segerombolan orang memberhentikan bus yang sarat penumpang tersebut.
Begitu bus berhenti gerombolan itu memeriksa orang-orang ,beserta barang-barang yang mereka bawa. Barangkali ,ada barang berharga yang dapat mereka ambil.
Para penumpang pun menjadi tegang karena ketakutan,karena mereka sudah menduga bahwa itu pasti para perampok. Pertaruhannya tidak hanya barang-barang berharga  yang dimiliki,tapi juga nyawa,hidup atau mati .
Tak terkecuali dengan Aluh,diapun merasakan ketegangan karena rasa takut.
"Perampok ,Kak."Kata Aluh kepada suaminya.
"Kak,ambil yasin,Kak!" Perintah Aluh kepada suaminya lagi.
Rupanya percakapan Aluh dengan suaminya  terdengar oleh salah seorang dari gerombolan perampok tadi.