3. Memusatkan dikursus pada bidang-bidang profesi.
4. Membuat wadah enterpreneur berbasis relasi antar aktivis tiap-tiap daerah.
5. Mempelajari money management sebagai bac'up sosiologis berbisnis
6. Membuat goals secara kongkrit, serta terukur dsn terarah.
7. Komitmen dan konsisten.
Ketujuh pilar diatas adalah sesuatu nyata yang harus ditanamkan pada paradigma seorang aktivis, seorang tokoh bapak ary andika mengatakan kerja-kerja aktivis itu tidak diperuntukkan kepada orang miskin, miskin disini artinya adalah orang yang belum selesai dengan kebutuhan fisiologisnya. Terkesan kontroversial tentunya tetapi itulah paradoks seorang aktivis yang sesungguhnya.
"Mahkota yang harus dijaga terus-menerus oleh seorang aktivis adalah Idealisme" karena itu jangan sampai ia tergerus hanya karna kecerobohan diri sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H