Mohon tunggu...
Alamsyah gautama
Alamsyah gautama Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa penggerak

Bacalah dan tuangkan pikiran dalam membangun indonesia yang berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Refleksi Hari Kesadaran Nasional Menuju Indonesia Maju dan Berdaulat

17 Maret 2023   18:11 Diperbarui: 18 Maret 2023   10:23 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide modern di atas menjadi pendorong untuk membentuk kepribadian maupun individu terpilih yang nantinya akan menjadi promotor perubahan dikelompoknya, teori ini mencoba untuk mendorong perubahan melalui gagasan tidak semerta-merta dengan money dan lingkungannya. Merupakan harapan besar untuk bisa mengubah sistem dengan gagasan inovatif dan terukur, sampai bisa mencapai negara berdaulat dan berkeadilan nantinya.

Rekonstruksi sistem pendidikan yang adaptif 

Mengobati akan menyembuhkan suatu penyakit, berbeda dengan mencegah' ia akan mengantisipasi dan menghentikan datangnya suatu penyakit. 

Hal paling mendasar dalam menciptakan kesadaran dan moral bernegara yaitu dengan menciptakan pendidikan yang adaptif seperti relevansinya terhadap perubahan jaman maupun ketertinggalan masyarakat dalam memhami situasi kondisinya. Sistem pendidikan saat ini baik dari awal kuliah sampai akhir masa perkuliahan jarang membahas persoalan bernegara secara teknis, bahkan penanaman Etika dan moral dalam bangku perkuliahan sangat minim, sedikit banyaknya hanya bertumpu pada etis konsitusi maupun undangan-undangan bernegara, padahal undang-undang walaupun muatannya adalah peraturan bernegara masih belum cukup apabila tidak di landasi dengan paham Etika dan moral yang bertumpu pada kebenaran mutlak setiap manusia yang bertuhan.

Terdapat kecendrungan sistem pendidikan yang tidak adaptif dan kurang menekankan pentingnya resonsiblity maupun konsekuensi perilaku, sehingga mengakibatkan fallacy dalam langkahnya, yaitu 'what people say and what they actually do' apa yang di bicarakan selalu tidak sesuai dengan apa yang di lakukan.

Minimnya pemahaman teknis dan mendepankan teori dalam sistem pendidikan di kampus khususnya' menyebabkan kemudahan untuk berbicara hal apapun tanpa mengerti dan tidak siap menerima konsekuensinya bahkan tidak tau cara menjalankannya, fenomena ini marak kita dapatkan' kelihaian berbicara di depan publik dan menebar janji depan publik tanpa mengaktulisasikan atau mengaktualisasikannya tanpa terukur dan terarah apa yang disebutkan, sehingga peran dan fungsi intelektual khsusnya mahasiswa itu menghianati moral universe, sebagaiamana yang disebut julian benda " bukan hanya moral universe yang dikhianati oleh kaum intelektual sehingga diremehkan oleh manusia, tetapi juga kebenaran universal. 

Sistem pendidikan tanpa asas komplit dan kongrit seperti halnya memasuki hutan tanpa senjata, ia akan dilema antara bertahan hidup dan tidak tahu arah. Oleh karenanya rekonstruksi sistem pendidikan menuju teknis pada reaitasnya  harus terus diperbaharui dan dikembangkan, sehingga mahasiswa/pemuda sebagai pengawas kebijakan publik akan tau realitas nyata dalam berkehidupan dan paham akan tanggung jawab etis maupun moralnya saat menduduki bangku perkualiahan, tidak seperti sekarang' cendrung mahasiswa menjadi 'Penghianat

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun