Jika Ingin merasakan dunia yang damai dan sejahtera, maka yang harus dibenahi adalah moral bangsanya.
Itulah kutipan kata Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu (Profil Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Pusat Komunikasi Publik Kemhan, 2018 halaman 14)
Mengacu pada kata kunci Menhan Ryamizard, itu menjadi kata yang sangat penting dan bisa mengakar bagi masyarakat Indonesia. Dunia yang damai dan sejahterai, pembenahannya adalah dari moral bangsanya.
Sebagai negara kepulauan, wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari pulau-pulau besar  dan ribuan pulau kecil serta lautan yang sangat luas. Secara geografis, NKRI membentang di garis khatulistiwa dan terletak diantara dua benua dan dua samudera yang memiliki nilai-nilai sangat strategis dalam hubungan internasional. Ditambah lagi dengan kekayaan sumber kekayaan alamnya yang melimpah. Belum lagi dengan keragaman etnis, budaya dan Bahasa.
Keberagaman sumber kekayaan alam secara tidak langsung berkaitan juga dengan munculnya keberagaman bahan untuk kebutuhan pangan. Di Indonesia, selain bahan pokok beras, masih banyak bahan pangan lainnya, seperti jagung, singkong, ubi, kentang dan sagu. Sebagai upaya diversifikasi pangan, jenis bahan pangan selain beras dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan secara berlanjut dan mudah didapat.
Bila ingin merasakan dunia yang damai dan sejahtera, yang dibenahi adalah moral bangsa. Mengapa demikian?
- Moralitas adalah pondasi yang bisa mengantarkan kepada kebaikan dalam menjalankan segala sesuatu. Orang yang memiliki moralitas tentunya akan mementingkan tentang moral dan etika ketika melakukan sesuatu. Ukurannya adalah baik dan tidak baik. Hal itulah yang akan mengantarkan kepada tindakan yang berdasarkan moralitas.
- Â Moralitas akan menjadikan setiap insan yang berada dalam posisi manapun akan mengedepankan tindakan yang baik. Sikap mementingkan kepentingan bangsa dan negara, dan itu menjadi moral yang baik.
- Menjaga sumber daya alam Indonesia, dari kerusakan hutan, kerusakan ekosistem, kerusakan kelautan dan kerusakan sumber-sumber daya lainnya itu merupakan sikap moralitas yang baik.
- Damai dan sejahtera itu muncul ketika penanaman nilai-nilai positif telah tertanam dengan baik dari setiap masyarakat Indonesia. Karenanya moralitas merupakan pondasi yang  mengikat.
- Jaga baik citra bangsa. Jaga baik sikap bangsa, dan tahanlah setiap insan yang ingin melakukan tindakan negatif. Oleh karena itulah, sikap mementingkan dan mendahului sebuah bangsa itu merupakan sikap dari yang harus diteladani dengan baik.
Setiap tindakan harus memberikan faedah yang bermanfaat bagi publik. Setiap orang pun mengetahui kedamaian dan kesejahteraan selalu identik dengan moralitas yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H