Selama ini saya lebih banyak bercerita mengenai kegiatan mengajar saya di Tiongkok. Kali ini saya akan memberikan sedikit cerita kenangan saya mengajar di Indonesia. Karir mengajar saya di Indonesia sebenarnya lebih panjang daripada karir mengajar saya di Tiongkok. Dimulai dengan mengajar di beberapa SMA di kota kelahiran, karir terpanjang ada di SMA Gembala Baik Pontianak, yakni 10 tahun.
Pada tahun 2014, saya juga sempat mengisi kuliah tamu selama dua bulan di Prodi PPKn Universitas Negeri Malang. Kuliah ini saya berikan saat libur sebelum saya berangkat untuk menjalani pekerjaan sekarang di Yuexiu.
Dua bulan terasa begitu singkat karena saya merasa begitu jatuh cinta pada suasana belajar dan sambutan civitas akademik di kampus tersebut.
Selama dua bulan saya juga dapat melihat perkembangan belajar mahasiswa yang saya dampingi. Jumlah mereka tidak sedikit, dan untuk satu matakuliah saja saya mengisi perkuliahan yang sama untuk setidaknya tiga kelas paralel.
Merasa bersalah memang karena tidak dapat mengingat nama para mahasiswa satu per satu, mudah-mudahan saya tetap dapat mengingat dengan baik paras mereka jika diberi kesempatan untuk bersua kembali.
Tentu saja pada saat cerita ini ditulis, banyak mahasiswa yang telah lulus dan tidak juga sedikit yang telah berhasil dalam menjalani profesinya.
Singkat cerita, saat itu saya mengampu beberapa mata kuliah. Salah satunya adalah Statistika Sosial untuk mahasiswa semester 5. Dalam benak saya saat itu adalah, mata kuliah ini sangat berat bagi mahasiswa di tingkat sarjana.
Motivasi terbesar saya saat merancang materi belajar selama dua bulan adalah menyampaikan materi yang dapat diterapkan saat mereka melakukan penelitian. Mahasiswa juga dapat belajar dengan melakukan secara langsung di kelas menggunakan kasus-kasus hipotesis yang saya rancang.
Tidak mudah harus merancang kegiatan instruksional "on the go", tapi puji Tuhan, Roh Kudus sepertinya memang selalu memberikan kekuatan kepada saya untuk menghasilkan yang terbaik jika usaha tersebut dilakukan dengan niat baik dan kerja keras. Selama dua bulan, saya berhasil mendampingi mahasiswa untuk mempelajari 4 topik.
Keempat topik tersebut adalah: (1) Preview analisis-analisis statistik untuk penelitian ilmu sosial; (2) Mengumpulkan, meringkas, dan menyajikan Data; (3) Uji Tanda dengan menggunakan Wilcoxon; dan (4) Uji Goodness of Fit dengan menggunakan X2 Tentunya dengan membaca judul-judul tersebut sebagian besar pembaca akan merasakan kepalanya sudah besar duluan. Tapi yakinlah, saya akan membuatnya menjadi gampang untuk dipelajari di kelas.
Bagaimana bisa menjadi gampang?
Kuncinya adalah yang sedang belajar perlu didamping untuk langsung melakukan. Pada pertemuan pertama juga telah diberikan pemahaman bahwa Statistik adalah alat dan yang paling penting bukanlah teknik berhitung, tetapi membuat keputusan statistik menggunakan hasil hitungan.
Tentu saja tidak kalah penting adalah data angka yang digunakan sebagai kasus hipotesis di kelas juga disesuaikan dengan bidang kajian mahasiswa, yaitu di bidang ilmu-ilmu sosial.
Jadi di kelas saya kita tidak menggunakan data angka dan soal-soal hitungan pada buku-buku statistika yang bertebaran. Kasus hipotetikal dan bahan praktik saya susun sendiri sesuai dengan kebutuhan yang sedang belajar.
Melalui jajak pendapat yang dilakukan setelah ujian tengah semester berakhir, efikasi rata-rata mahasiswa dalam menjalani proses belajar teridentifikasi cukup tinggi pada angka 4,20 dari maksimal 5 poin.
Angka efikasi ini menjelaskan bahwa mereka merasa yakin bahwa hasil belajar di kelas dapat membantu mereka menyelesaikan kasus yang diujikan dan sukses dalam menempuh perkuliahan statistik.
Meskipun demikian, beberapa mahasiswa yang menuliskan komentar menyatakan mereka memerlukan pendampingan tambahan untuk dapat menggunakan statistik dalam penelitian skripsi mereka. Jajak pendapat sederhana ini setidaknya memberikan konfirmasi pada perilaku keterlibatan aktif mahasiswa di kelas dan mereka tidak lagi melihat statistika sebagai matakuliah yang merusak IPK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H