Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perceraian Itu Sesuatu yang Biasa

30 Juni 2019   23:09 Diperbarui: 30 Juni 2019   23:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik-buruk, senang-sedih, sehat-sakit, damai-konflik adalah beberapa kondisi yang dihadapi oleh semua manusia. Kedua sisi tersebut akan selalu ada dan juga bisa menjadi tiada dalam kehidupan semua manusia. Ketika semua baik-baik saja, terkesan seolah-olah yang buruk sirna.

Padahal kondisi buruk tersebut hanya tertutupi oleh dominasi keadaan baik-baik saja. Tenang-tenang menghanyutkan sering menjadi kejutan bagi orang lain, karena kita tidak mungkin mengikuti keseluruhan hidup orang lain. Namun, secara umum memang  banyak pula manusia yang memang suka mengurusi kehidupan orang lain dan menakar kehidupan orang lain sesuai dengan keinginan dan harapan pribadi.

Figur-figur publik adalah orang-orang yang harus siap kehidupan pribadinya dicampuri oleh orang lain. Kehidupan pribadi mereka terkesan seringkali penuh sensasi dan sangat mengejutkan.

Tidak jarang mereka membuat kejutan-kejutan di dalam kehidupan mereka. Kejutan tersebut bisa saja dibuat dengan sengaja atau tidak sengaja. Kejutan tersebut bisa juga dibuat demi memuaskan harapan publik terhadap diri mereka. Bukan lagi rahasia jika pemuasan keinginan publik juga dilakukan demi motif keuangan, politik, dan juga mempertahankan atau meningkatkan karir mereka. 

Berita-berita yang bersifat mencengangkan dari figur-figur tersebut juga menjadi daya tarik pemberitaan di berbagai media. Saya sendiri ketika menulis postingan ini juga tidak terhindar dari mengikuti trend topik mengenai perceraian dua artis Korea. Tujuannya juga bisa saja demi menaikkan rating kunjungan ke blog saya atau meningkatkan jumlah pengunjung and pembaca tulisan saya. 

Apakah bagi saya peristiwa perceraian tersebut mencengangkan? Tentu saja tidak. Kebetulan saja karena yang menjadi topik pemberitaan adalah artis.

Dalam perjalanan panjang kehidupan saya, saya juga sudah banyak sekali mendengar, mengamati, dan mengetahui kehidupan rumah tangga orang-orang di sekitar saya.

Tentu saja ada yang TAMPAK baik-baik saja dan bahkan sangat harmonis, dan ada pula yang TAMPAK sangat tidak baik dan menimbulkan kesan buruk bagi orang lain yang melihatnya. 

Sederhana bisa dipahami melalui dua contoh kasus yang paling banyak saya temui. Ada orang yang menikah karena motif cinta dalam arti afeksi dan ada yang menikah hanya untuk kepentingan memenuhi tugas dan tanggung jawab berumah tangga. Ketika pasangan memilih menikah karena cinta, biasanya jalinan hubungan dimulai atas inisiatif keduanya dimulai dari pacaran yang berlanjut sampai ke pernikahan.

Apakah mesti pernikahan karena cinta awet sampai maut memisahkan? Tidak juga.

Banyak juga yang diakhiri dengan perceraian secara baik-baik atau ditinggalkan pasangannya tanpa status yang jelas. Sebaliknya, ada yang menikah karena tidak sanggup menghadapi pertanyaan orang lain dan juga keinginan orangtua untuk memiliki cucu. Lalu apakah perkawinan seperti ini tidak akan menumbuhkan afeksi dan tidak bisa langgeng? Jawabannya tidak juga karena ada pula teman-teman saya yang mulai mencintai dan semakin mencintai pasangannya setelah menjalin perkawinan setelah beberapa tahun kemudian.

Kasus kedua adalah pernikahan yang diakhiri dengan perceraian dan selanjutnya masing-masing memilih untuk memiliki perkawinan baru. Saya tidak mau membahas yang tidak berhasil.

Dalam pengalaman interaksi saya dengan teman-teman saya, banyak yang terbukti berhasil membina kehidupan rumah tangga lebih baik pada perkawinan berikutnya. Kegagalan dalam pernikahan pertama justru menjadi pelajaran untuk membina kehidupan rumah tangga yang lebih baik pada pernikahan lanjutan. 

Lalu apakah perceraian dan perkawinan harus dianggap sebagai sesuatu yang serius dan perlu dijadikan bahan gunjingan? Bagi saya, perkawinan dan perceraian sebenarnya menjadi urusan dari kedua belah pihak yang terkait.

Namun karena hakikat sebagian besar manusia memang sangat ingin tahu dan (maaf) kadang-kadang memang suka mengurusi urusan orang lain, maka persoalan ini menjadi bahan yang sangat seru jika dijadikan pergunjingan, apalagi jika dijadikan berita jika menyangkut figur publik, termasuk para artis. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun