Aku: Aku pingin bertanya-tanya kepada saya mengenai program 30DWC dan kegiatan menulis. Mohon bantuannya untuk menjawab ya?Â
Saya: Ya, boleh. Silahkan.
Aku: Pertanyaan pertama, apa yang saya ketahui tentang 30 Days Writing Challenge (30DWC)?
Saya: Suatu sistem latihan disiplin menulis. Latihan ini diprogramkan selama 30 hari terus menerus. Tujuannya sebagai start up untuk menumbuhkan kebiasaan menulis dalam kondisi apapun. Disebut "challenge" atau tantangan karena memang sistemnya sangat ketat.Â
Peserta bisa dikeluarkan dari program jika tidak menulis dalam waktu yang cukup panjang. Bagi yang terus menulis akan diberikan poin tambahan. Tentu saja juga ada keringan berupa toleransi keterlambatan dan sistem hutang tulisan. Hutang tulisan harus dibayar tentunya.
Aku: Mengapa saya ikut dalam program 30DWC?
Saya: Ada beberapa alasan ikut dalam program ini. Pertama, mendapatkan ilmu-ilmu dan informasi baru di bidang penulisan. Kedua, mendapatkan dukungan menulis dari rekan sejawat, penulis lain. Ketiga, mengatasi writing block yang sedang saya hadapi akhir-akhir ini.Â
Keempat, mendapatkan suasana baru yang dapat menyegarkan pikiran saya untuk menghasilkan ide-ide baru. Kelima, mempelajari cara penyelenggaraan kursus daring melalui sosial media. Keenam, menyiapkan draft naskah untuk buku yang akan saya tulis.
Aku: Apakah saya berhasil mencapai keinginan-keinginan tersebut?
Saya: Ya, program ini dikelola secara profesional. Aturan mainnya jelas dan waktu kegiatan juga dilaksanakan secara teratur. Saya banyak belajar dari pengalaman penulis-penulis lain dalam program ini.Â
Materi-materi dan umpan balik yang diberikan oleh mentor juga memberi saya penyegaran kembali mengenai hal-hal yang sudah saya ketahui dan sekaligus menambah pengetahuan baru. Memberikan umpan balik pada tulisan teman-teman memberi kesempatan bagi saya mengetahui kesulitan-kesulitan menulis yang dihadapi orang lain.
Aku: Apa saja kegiatan paling berkesan bagi saya selama mengikuti 30DWC?
Saya: Banyak sekali yang bisa saya berikan sebagai jawaban untuk pertanyaan ini. Pertama, rekan-rekan perjuangan saya di squad 8 merupakan teman-teman yang paling setia menemani dan memberi inspirasi untuk mengembangkan tulisan-tulisan saya.Â
Kedua, kesempatan membaca pengalaman menulis para mentor dan teman-teman seperjuangan. Selain itu tentu saja semua kegiatan menulis itu sendiri. Ada berbagai bentuk tulisan yang diberikan sebagai tantangan.Â
Bentuk-bentuk tulisan tersebut adalah menulis dengan tema bebas, menulis dengan tema tantangan, kuis, menulis dengan tema antologi, dan memberikan umpan balik untuk tulisan teman-teman.
Aku: Apa rencana saya setelah mengikuti 30DWC?
Saya: Masih banyak tugas menulis yang harus saya selesaikan. Mudah-mudahan liburan semester bisa menjadi waktu paling produktif untuk saya menulis. Saya, pertama-tama harus menyelesaikan beberapa artikel jurnal.Â
Selanjutnya ada rencana untuk membuat buku kompilasi puisi berbahasa Inggris yang ditulis oleh mahasiswa saya. Satu lagi adalah mengubah draft tulisan selama 30DWC menjadi buku bertema pengalaman saya mengajar BIPA di Tiongkok.
Aku: Wah banyak sekali kegiatan yang akan saya lakukan. Aku doakan semoga semuanya bisa dijalankan dengan baik dan hasilnya maksimal. Terima kasih banyak saya sudah bersedia untuk diwawancarai.
Saya: Sama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H