Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Aturan Main mengenai Libur

5 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 5 Mei 2019   06:04 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul Depan Buku Tulis Yuexiu

Media-media Internasional beberapa bulan terakhir ini banyak yang membahas mengenai "996 Working Culture" di Tiongkok. Sistem ini banyak diterapkan bagi pekerja-pekerja di bidang Teknologi Informasi. Tahukah Anda apa sebenarnya makna dibalik angka 996 tersebut? 

Budaya kerja 996 secara sederhana berarti mulai jam 9 pagi,  selesai jam 9 malam, 6 hari seminggu. Lebih tepatnya ini bukan budaya kerja, tetapi sistem kerja yang dibuat dengan tujuan membuat karyawan bekerja dalam durasi waktu panjang. 

Sistem kerja 996 secara tidak langsung telah menghasilkan penekanan yang luar biasa terhadap pekerja-pekerja di bidang teknis. Hasilnya tercitrakan bahwa pekerja ini memiliki mental yang kuat, semangat kerja keras, dan mencintai pekerjaannya. Mereka bahkan rela untuk mengorbankan hidupnya demi pekerjaan yang dilakukan.

Pekerjaan saya tidak mengikuti sistem 996, namun pengaruhnya sedikit banyak ada di dalam proses pengaturan libur. Libur mengacu pada aturan pemerintah. Ada aturan dan cara libur yang menurut saya sangat baik jika ditinjau dari upaya meningkatkan efektivitas dan produktivitas. 

Ada beberapa Sabtu dan Minggu yang akan ditransfer menjadi hari kerja meskipun sebagian besar Sabtu dan Minggu adalah hari libur kerja. Kendengarannya aneh bukan? Di sinilah letak uniknya pengaturan  hari kerja dan hari libur di Tiongkok. 

Tenang, akan saya jelaskan dengan contoh bagaimana hari libur dan hari kerja bisa ditukar. Cara seperti ini memang akan membingungkan bagi yang baru datang dan bekerja di negara ini. Jika sudah menjalaninya, Anda akan mudah memahami aturan mainnya.

Pertama, Sabtu dan Minggu pada awal semester sebelum kelas dimulai adalah hari kerja. Jika kegiatan belajar mengajar dimulai pada  Senin, 9 September 2019 maka guru dan staf kampus sudah harus melakukan registrasi mulai tanggal 4 s.d. 6 September dan hari Sabtu tanggal 7 dan Minggu tanggal 8 akan ada rapat kerja awal tahun.

Kedua, selama masa ujian akhir semester sampai dengan berakhirnya masa penilaian, Sabtu dan Minggu adalah hari kerja. Misalnya, masa perkuliahan berakhir Jumat 21 Juni 2019, maka Sabtu, 22 Juni akan langsung ada jadwal ujian akhir semester. Tidak ada jadwal untuk hari tenang, apalagi minggu tenang. Jadi 22, 23, 29, dan 30 Juni otomatis akan menjadi hari kerja.

Transfer Hari Kerja Jumat, 3 Mei ke Minggu, 5 Mei
Transfer Hari Kerja Jumat, 3 Mei ke Minggu, 5 Mei

Ketiga, libur yang bersambung dengan akhir pekan, maka akan ada transfer hari kerja ke Sabtu atau Minggu sebelum dan sesudahnya. Sebagai contoh, libur Hari Buruh Internasional jatuh pada tanggal 1 Mei 2019 hari Rabu, pemerintah mengeluarkan ketetapan libur adalah Rabu, 1 Mei 2019 s.d. Sabtu, 4 Mei 2019. 

Ada dua hari kerja di antara tanggal 1 dan 4, maka hari kerja tersebut akan ditetapkan oleh pemerintah juga ditransfer ke hari Sabtu atau Minggu. Pada tahun 2019, hari kerja pada tanggal 2 Mei ditransfer ke hari Sabtu, 27 April 2019 dan hari kerja 3 Mei ditransfer ke hari Minggu, 5 Mei 2019. 

Aturan main mengenai pemindahan hari kerja ini berlaku secara nasional untuk instansi yang bernaung dalam pengawasan pemerintah. Sekolah dan kampus, baik swasta dan negeri di Tiongkok, berada dalam naungan dan pengawasan Departemen Pendidikan. 

Jumlah hari libur di Tiongkok memang tidak sebanyak di Indonesia. Di sini juga tidak ada yang namanya libur kejepit dan cuti bersama. Tidak ada juga yang namanya libur asap, walaupun kadang kadar pencemaran udara juga bisa saja tinggi, terutama di musim dingin. 

Jumlah kehadiran mengajar juga harus dipertahakan 100%, 16-17 minggu kegiatan instruksional per semester. Jika berhalangan hadir harus diatur jadwal penggantinya yang disepakati dengan mahasiswa.

Aturan-aturan mengenai libur seperti ini di satu sisi memang bisa dirasakan sangat mengurangi waktu rekreasi bagi pekerja. Di sisi lain, mekanisme seperti ini sangat mendukung pelayanan publik yang baik. Dokter umum dan beberapa dokter spesialis, misalnya, akan tetap bertugas di rumah sakit pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. 

Jasa pengiriman barang akan terus berlangsung dan tidak mengenal akhir pekan ataupun hari libur.  Akhir cerita, saya senang bisa mendapatkan pelayanan publik pada akhir pekan dan sekaligus kangen dengan banyaknya hari libur di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun