Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Situlah Langit dan Bumi

4 Mei 2019   07:45 Diperbarui: 4 Mei 2019   13:42 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Pembuatan Keramik

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

When in Rome, do as as the Romans do.

 入乡随俗 (ru xiang sui su) "Menaati Aturan Setempat"

Idiom-idiom tersebut memiliki arti yang sama yakni kewajiban untuk menghargai budaya dan kebiasaan masyarakat setempat ketika kita berada di situ.  Dilandasi dengan memahami dan menerapkan prinsip pada idiom inilah, saya berhasil bertahan hidup dan tinggal selama 5 tahun di Honolulu, Amerika Serikat dan juga 5 tahun di Shaoxing, Tiongkok.  Meskipun tidak bisa dikatakan mulus, tinggal di kedua negara tersebut dalam waktu cukup panjang bisa saya jalani dengan baik. Banyak kesan dan pesan bermakna yang bisa dijadikan cerita.

Pada tulisan kali ini saya ingin menceritakan tentang komunitas guru asing di Yuexiu. Yuexiu adalah nama universitas tempat saya bekerja di Tiongkok. Yuexiu didukung oleh guru-guru asing  untuk mengampu kuliah percakapan dan pengenalan budaya asing kepada mahasiswa. Ada lebih dari 100 guru asing yang saat ini bekerja di Yuexiu.  Guru-guru tersebut tidak hanya berasal dari negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Australia, tetapi juga berasal dari  Jamaica, Italia, Mesir, Ukraina, Kazakhstan, Rusia, Chez Republik, Thailand, Jepang, Korea, dan tentu saja Indonesia.

Selain saya, di kampus Yuexiu juga ada teman saya bernama Batari Oja Andini . Teman saya adalah pengajar tetap di Jurusan Bahasa Indonesia. Saya hanya bantu-bantu saja di Jurusan Bahasa Indonesia. Tugas utama saya di pusat bahasa kampus. Pusat bahasa kampus melayani seluruh universitas, terutama dalam pembelajaran dan pengajaran keterampilan  berbahasa Inggris.

Guru-guru asing di Yuexiu didukung sepenuhnya oleh komunitas guru asing di Yuexiu. Komunitas ini memberikan dukungan bagi guru-guru untuk dapat beradaptasi terhadap budaya dan kehidupan di Tiongkok. Kampus, melalui Departemen Komunikasi dan Hubungan Kerjasama Internasional, membantu guru-guru asing di Yuexiu mulai dari proses pengajuan visa, penjemputan saat kedatangan, penempatan di apartemen kampus, pengurusan administrasi dan registrasi kependudukan, dan juga mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh guru-guru asing selama tinggal dan bekerja di Yuexiu. 

Selain staf-staf ahli dari kampus, mahasiswa juga dilibatkan sebagai relawan untuk membantu guru-guru asing agar dapat merasa aman dan nyaman tinggal di Tiongkok. Setiap guru asing akan dipasangkan dengan mahasiswa yang bertugas seperti asisten pribadi. Mahasiswa inilah yang menjadi narahubung pertama untuk solusi awal masalah yang dihadapi oleh guru asing Yuexiu.

Workshop Pembuatan Keramik
Workshop Pembuatan Keramik

Komunitas guru asing Yuexiu memiliki beberapa acara tahunan yang sangat menarik. Sebut saja kegiatan pengenalan kampus dan kehidupan di Tiongkok pada awal kedatangan. Ini merupakan momen yang tidak akan dilupakan oleh setiap guru asing yang pernah bekerja di Yuexiu. Tidak jarang, guru-guru asing juga diundang oleh institusi pemerintah kota dan propinsi untuk jamuan makan dan ramah tamah. Ada juga kegiatan rutin tahunan seperti pekan olahraga tingkat kampus, perayaan natal dan tahun baru bersama, dan berbagai jenis perlombaan. Guru-guru asing juga dilibatkan sebagai koordinator berbagai acara.  Nonton bareng, latihan Salsa, latihan Yoga, dan kelas Bahasa Mandarin untuk pemula adalah beberapa kegiatan yang dikelola oleh guru asing bagi guru-guru asing lainnya.  Saya sendiri pernah menjadi koordinator dan mentor Bahasa Mandarin pada tahun 2016. 

Tidak ketinggalan, ada juga acara jalan-jalan bareng. Jalan-jalan ini disubsidi sebagian biayanya oleh kampus. Bagi guru asing yang menjadi koordinator kegiatan komunitas bisa mendapatkan potongan tambahan atau bahkan gratis. Acara jalan-jalan bareng ini ke luar kota dan biasanya 3 hari. Saya sudah pernah ikut acara jalan-jalan ini ke Suzhou, Jiaxing, dan Danau Qiandao. Tentu saja jalan-jalan bareng dengan teman-teman sangat menyenangkan.

Jalan-jalan Bareng di Hengdian World Studio
Jalan-jalan Bareng di Hengdian World Studio

Satu hal yang perlu diketahui, di dalam komunitas guru ini kita bisa juga saling belajar mengenai budaya dan bahasa dari negara lain. Tidak semua guru asing bisa berbahasa Inggris atau Mandarin dengan lancar. Tidak jarang dalam acara bersama kita harus berkomunikasi dengan bahasa yang bercampur-campur, menggunakan gambar, gerak-gerik, atau paling gampang minta diterjemahkan sama teman lain yang bisa berbahasa sesuai dengan bahasa mitra bicara kita. Inilah keunikan hidup bersama dalam komunitas yang beragam budayanya.

Salah paham, gegar budaya, dan beda pendapat juga biasa terjadi dalam kehidupan kami sebagai guru asing di Tiongkok. Kondisi tersebur bisa terjadi diantara guru asing sendiri maupun antara guru asing dengan orang-orang Tiongkok. Pada umumnya masalah yang dihadapi timbul karena kesalahpahaman akibat perbedaan budaya dan kebiasaan. Salah satu contohnya adalah, masyarakat Tiongkok memiliki kebiasaan bangun pagi.  Tidak jarang jam 6 pagi di kampus sudah terdengar suara mahasiswa latihan baris berbaris. Ini menjadi suatu gangguan bagi beberapa teman-teman saya yang adalah guru asing karena mereka baru menikmati tidur. Biasa karena ada yang baru tidur jam 3 pagi.

Komunitas guru asing juga menjadi forum yang sangat efektif untuk bertukar pengalaman dan berbagi informasi. Pengalaman dan informasi tersebut juga sekaligus menjadi pelajaran yang sangat berarti bagi mahasiswa yang menjadi asisten-asisten kami. Pengalaman dan informasi tersebut biasanya saling dibagikan melalui media sosial Wechat. Informasi penting yang dibagikan di dalam komunitas bisa berupa pilihan moda transportasi, alamat fasilitas umum, sistem perbankan, toko dan dokter langganan, serta undangan untuk kegiatan-kegiatan sosial.

Singkat cerita, komunitas guru asing di Yuexiu merupakan tempat bagi guru-guru asing melepaskan rasa penat dan lelah setelah bekerja. Lumayan lelah loh bekerja di Tiongkok. Apalagi mengajar mahasiswa yang belajar bahasa asing mulai dari nol. Yuexiu memang sudah memikirkan tentang beban berat tersebut. Komunitas guru asing merupakan wadah yang dibentuk untuk memfasilitasi guru-guru asing melepaskan beban selama mereka tinggal jauh dari tanah kelahirannya. Komunitas ini juga berusaha memberi kenyamanan tinggal, rasa aman, senang, dan betah untuk bekerja di Yuexiu. Komunitas inilah yang membuat guru asing tidak merasa asing, tidak merasa sendiri, tidak merasa kesepian selama tinggal di Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun