Phytagoras atau "Bapak Bilangan"
Tempat lahir : Pulau Samos di daerah Ionia
Tahun lahir : 570 SM
Julukan : Bapak Bilangan
Temuan / Karya : Teorema Phytagoras
(kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan
jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya)
Phytagoras, terkenal dengan sebutan “Bapak Bilangan”. Terlahir pada tahun 570 Sm di Pulau Samos, di daerah Ionia. Phytagoras adalah seoranga matematikawan dan fisuf yunani yang paling di kenal denga toremanya. Dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan di akhir abad ke-6 SM.
Dalam tradisi Yunani, Phytagoras banyak melakukan perjalanan salah satu diantaranya adalah perjalanan ke Mesir. Perjalanan tersebut sebagai salah satu bentuk menimba ilmu dengan berguru ke imam-imam Mesir. Dikarenakan kecerdasan Phytagoras yang luar biasa banyak imam-imam Mesir yang tidak sanggup menerimanya. Namun akhirnya Phytagoras diterima sebagai murid pada salah satu imam di Thebe. Beberapa guru yang mengangkat Phytagoras sebagai muridnya diantaranya adalah :
- Imam Thebe, belajar berbagai macam misteri
- Imam-imam di Caldei, belajar Astronomi
- Imam-imam Phoenesia, belajar Logistik & Geometri
- Para Magi, belajar ritus-ritus mistik
- Zarathrusta, belajar Teori Pahlawan
Selesai melakukan misi perjalanannya, Phytagoras kembali ke Samos dan meneruskan pencarian filsafatnya. Selain itu Phytagoras juga diangkat jadi guru oleh anak Polycartos, penguasa tiran di Samos. Namun karena tidak setuju dengan sistem pemerintahan Tirannus Polycartos, pada tahun 530 SM Phytagoras pindah ke Croton, salah satu kota di Italia Selatan. Di kota ini Phytagoras mendirikan sebuah tarekat beragama yang dikenal dengan sebutan “Kaum Phytagorean”.
Adapun pemikiran dan rumus-rumus Phytagoras dalam matematika adalah Phytagoras percaya bahwa angka bukan merupakan unsur seperti api dan udara yang banyak dipercaya sebagai unsur semua benda. Angka bukan anasir alam.
Kaum Phytagorean menganggap bahwa keseimbangan alam atau harmoni terjadi berkat angka. Bila segala adalah angka, maka itu bukan berarti bahwa segalanya bisa dihitung, dinilai dan diukur dengan angka. Namun berkat angka, semua menjadi harmoni dan seimbang.
Salah satu teorema yang merupakan peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah Teorema Phytagoras. Phytagoras menyatakan bahwa “Kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku sama denngan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi siku-sikunya).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H