Mohon tunggu...
Nur Alamsah
Nur Alamsah Mohon Tunggu... Teacher -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PHYTAGORAS

22 November 2015   13:27 Diperbarui: 22 November 2015   13:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tradisi Yunani, Phytagoras banyak melakukan perjalanan salah satu diantaranya adalah perjalanan ke Mesir. Perjalanan tersebut sebagai salah satu bentuk menimba ilmu dengan berguru ke imam-imam Mesir. Dikarenakan kecerdasan Phytagoras yang luar biasa banyak imam-imam Mesir yang tidak sanggup menerimanya. Namun akhirnya Phytagoras diterima sebagai murid pada salah satu imam di Thebe. Beberapa guru yang mengangkat Phytagoras sebagai muridnya diantaranya adalah :

  1. Imam Thebe, belajar berbagai macam misteri
  2. Imam-imam di Caldei, belajar Astronomi
  3. Imam-imam Phoenesia, belajar Logistik & Geometri
  4. Para Magi, belajar ritus-ritus mistik
  5. Zarathrusta, belajar Teori Pahlawan

 

Selesai melakukan misi perjalanannya, Phytagoras kembali ke Samos dan meneruskan pencarian filsafatnya. Selain itu Phytagoras juga diangkat jadi guru oleh anak Polycartos, penguasa tiran di Samos. Namun karena tidak setuju dengan sistem pemerintahan Tirannus Polycartos, pada tahun 530 SM Phytagoras pindah ke Croton, salah satu kota di Italia Selatan. Di kota ini Phytagoras mendirikan sebuah tarekat beragama yang dikenal dengan sebutan “Kaum Phytagorean”.

 

Adapun pemikiran dan rumus-rumus Phytagoras dalam matematika adalah Phytagoras percaya bahwa angka bukan merupakan unsur seperti api dan udara yang banyak dipercaya sebagai unsur semua benda. Angka bukan anasir alam.

 

Kaum Phytagorean menganggap bahwa keseimbangan alam atau harmoni terjadi berkat angka. Bila segala adalah angka, maka itu bukan berarti bahwa segalanya bisa dihitung, dinilai dan diukur dengan angka. Namun berkat angka, semua menjadi harmoni dan seimbang.

 

Salah satu teorema yang merupakan peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah Teorema Phytagoras. Phytagoras menyatakan bahwa “Kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku sama denngan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi siku-sikunya).

 

Namun ketika muridnya Hippasus menemukan bahwa \sqrt{2}, hipotenusa dari segitiga siku-siku sama kaki dengan sisi siku-siku masing-masing 1, adalah bilangan irasional, Pythagoras memutuskan untuk membunuhnya karena tidak dapat membantah bukti yang diajukan Hippasus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun