Mohon tunggu...
Alam Penyair Maya
Alam Penyair Maya Mohon Tunggu... -

pecinta puisi dan syair

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serunai di Altar Berbatu

10 Desember 2011   13:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:34 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

. semilir waktu bertahta pada setiap warna kala perlahan hujan mulai membasahi tanahku menyeringai di antara altar-altar bebatuan yang merunduk pada teguh cahaya dan ketika senandung itu merepih bisu lamunku memacu hati tuk gilas egoku pada setiap pintaku tanpa dasar pada kata dan aksara yang tak bertuan pun tatkala serunai anak gembala mengalun di pelataran hijau aksara melantun tunai kata dalam pasti lantunkan dawai-dawai rindu di kilau semesta ukirkan nama di setiap tebing-tebing waktu dalam diam kata mengaksara di jejak-jejak lembah dalam bisu aksara menuai kata dalam rindu tak bertepi . lembah bulusaraung 101211 : 13.11

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun