.
tak ada kata lagi
kala jemari itu menunjuk sebuah awan yang berarak
awan dimana selalu dititpkannya sebuah rindu
awan yang diharapnya dapat menyampaikan sesaknya
tak ada lagi kata
ketika sebuah nama diukirnya di luasnya semesta
nama yang selalu menjadi noktah di setiap desahnya
pada setiap detak-detak nadi yang mengalir di darahnya
tak ada lagi kata
kala pagi menyeruak, hembuskan rindu tak berujung
kala terik mentarik, hamparkan rasanya
kala senja berlabuh, biaskan namanya
kala malam menjadi kelam, merintihkan kepala rindunya
.
lembah bulusaraung
111111 : 13.05
1919
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H