Mohon tunggu...
Alam Furqoni Nandho
Alam Furqoni Nandho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kedokteran Universitas Airlangga

Mahasiswa dengan kebiasaan membaca di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menilik Jendela Sains: Menemukan Makna Konsisten dalam Keseharian

14 Juni 2024   16:30 Diperbarui: 14 Juni 2024   16:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era modern yang serba cepat ini, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang terasa monoton dan tanpa makna. Kita terburu-buru menyelesaikan tugas, mengejar target, dan memenuhi ekspektasi orang lain, tanpa henti, tanpa refleksi. Namun, di balik kesibukan ini, terdapat pertanyaan mendasar yang perlu kita renungkan: Apa arti hidup ini? Apa yang membuat hidup kita bermakna?

Menjawab pertanyaan ini tidaklah mudah, dan jawabannya mungkin berbeda bagi setiap orang. Namun, sains menawarkan jendela unik untuk memahami makna konsistensi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa konsistensi bukan hanya tentang menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan, tetapi juga tentang memiliki pola pikir positif dan kebiasaan yang sehat.

Artikel ini akan menyelami bagaimana sains membantu kita memahami makna konsistensi dalam kehidupan sehari-hari. Kita akan membahas beberapa penelitian ilmiah yang menunjukkan bagaimana konsistensi di kehidupan kita.

1. Tidur: Istirahat Malam dan Fungsi Tubuh yang Terus Bekerja

Setelah lelah beraktivitas seharian, tubuh membutuhkan istirahat. Saat malam tiba, rasa kantuk melanda dan kita terlelap dalam tidur. Di saat kita tertidur, tubuh memang beristirahat dan kinerjanya menurun. Namun, beberapa sistem tubuh vital tetap bekerja untuk menjaga kelangsungan hidup. Salah satu sistem yang terus bekerja adalah sistem pernapasan.

Pernahkah kita berpikir bahwa napas tak boleh berhenti terlalu lama? Menahan napas dalam waktu lama akan menyebabkan hipoksia, yaitu kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini dapat ditandai dengan pucat dan membirunya tubuh akibat penumpukan karbondioksida.

Saat tidur, mekanisme pernapasan diatur secara otomatis oleh sistem saraf otonom. Ketika kadar oksigen dalam tubuh rendah, sistem ini akan memicu refleks terbangun untuk mengambil napas. Pernahkah kita tiba-tiba terbangun dari tidur dengan perasaan bingung? Itulah salah satu mekanisme tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup.

Sistem ekskresi pun tak henti bekerja saat kita tidur. Biasanya, keringat yang keluar saat tidur mencapai 200 mL, membantu menjaga keseimbangan tubuh. Keringat keluar akibat panas tubuh yang perlu dilepaskan bersama cairan tubuh.

2. Sistem Kardiovaskular: Pahlawan Tersembunyi di Balik Perawatan Luka

Selain sistem pernapasan yang konsisten menjaga kelangsungan hidup, sistem kardiovaskular juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan manusia.

Pernahkah Anda terjatuh dari sepeda dan mengalami luka lecet di lutut? Darah yang keluar dari luka tersebut memiliki mekanisme alami untuk menghentikan perdarahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun