Mohon tunggu...
alam ikum
alam ikum Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hai nama saya alam saya seorang pelajar sekolah menengah atas mohon dukung saya , ya

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Terbayang

27 Januari 2024   10:42 Diperbarui: 27 Januari 2024   11:04 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taslim namaku, aku lahir dan berpijak di tanah bernuansa hujau nan perdu, berlangit cerah dan biru. Diriku ini tak lebih dari sekedar seorang anak biasa, tak berkarisma, tak berharta,apalagi gadis yang mau mencinta. Keseharianku tak lebih dari mengembalakan gembala, ditemani angin , cahaya,dan kesepian.....

Rasa cinta yang ku mengerti tak lebih dari kasih kedua orang yang sangat ku cinta. Yakni mak dan bapak. Sedari ku kecil merekalah yang telah merawatku,menemaniku,dan membimbingku.

Dalam umur yang menginjak dewasa ini perlulah kewajiban diriku untuk menaikkan derajat kedua tonggak kasih tercinta. Aku diberangkatkan ke pesantren dengan harapan dapat menjadi seorang yang mulia, menyucikan nama kedua orang tua .aku diantar ke rumah pak yai

.Dengan diiringi tangisan emak kubungkukkan diri ini untuk meminta restu ." Le , nek neng pondok ,seng ngati - ngati yo, emak ambi bapak among biso negeterke sampi kene ae, mugo pangajabmu biso hasil yo" emak berpesan kepadaku. "Nggih mak" jawabku

bapak menatapku dengan menahan kesedihannya

" Le ojo nganti gae gelo bapak karo mak lo ! .Mak karo bapak percoyo ambi awakmu. "Setelah itu bapak dan mak pun pulang

Tak lama datanglah seorang pemuda berkata" monggo kulo ajak ningali asrama". Pemuda itu mengenalkan dirinya " jenengku hamdan aku lurah pondok ndek kene , dadi lek semisale enek opo -opo wadulo mahku yo! . Owh iyo sampean jenenge sopo?"

"Taslim kang" jawabku

setelah sekian lama memutari areal pesantren , ku tak sengaja melihat sosok wanita putih bersih seakan tembus pandang ,berbalut kerudung hitam yang menawan .kupandangi dia seakan aku melihat indahnya mawar putih di pagi hari .tiba- tiba sayup adzan terdengar menandakan waktu sholat yang telah tiba

"Ayo lim wayahe sholat "kang hamdan datang dan menarik tanganku , mengajakku ke masjid

malam itu kupikirkan tentang dirinya . Siapa dia ???? Wanita yang tidak sengaja kulihat membuatku serasa tentram dan sejahtera.......

i malam itu aku bentangkan diri di atas matras asrama pesantren . dengan ditemani rasa bayangku pada wanita kemarin. tak lama datanglah salah seorang yang menyapaku"assaalamualaikum , kang samean lare nggal ta?"

kujawab "nggih pak."

" ojo pak to , aku iki iseh enom lo. jenengku riski aku keamanan ndek pondok kene, samean celok aku kang ae! "dengan wajah penuh senyum

"aku seng njogo keterbitan lan kedisiplinane arek-arek. dadi, sampean ojo kaget lek sakmisale aku engko gampang katon nesu-nesu yo, aku mong pingin pondok iki biso tertib lan tentrem.tak jalok samean neng kene seng disiplin yo, wayahe mangan yo mangan wayahe turu yo turu , wayahe ngaji yo ngaji."

aku hanya terdiam . dalam hatiku, " arek iki uduk bocah sembarangan "

"yo wes lek ngono aku balik sek yo, ngati-ngati" kang riski meninggalkanku dengan penuh rasa wibawa yang membekas.

hari berlalu tak terasa keberadaanku di pesantren ini sudah lebih dari seminggu. hari-hari ku lalui dengan penuh kesedihan, penuh dihati dalam kerinduan . keseharianku memang sedikit berbeda dengan santri lain . pada umumnya teman sebayaku masih duduk di bangku sekolah menengah atas , bermimpi setinggi langit dan berjuang demi hidup yang lebih indah. dikarenakan kesukaran biaya, aku tak dapat meneruskan jenjang pendidikan .namun untungnya pak yai memberiku amanah untuk merawat peternakan ayam .

pagi itu aku berangkat menuju kandang ayam. letak kandang ayam memang sedikit jauh, di bagian ujung pesantren .

pada saat berangkat kusaksikan berbondong bondong santri yang memulai paginya dengan persiapan sekolah , ada yang sudah berseragam,menyiapkan buku,dan berangkat. sedikit iri memang, namun bagaimana lagi,ku harus bersyukur dengan keadaan ini.

"syukur iseh iso golek ngilmu"gumamku dalam hati tak lama sampailah aku di kandang ayam milik pak yai , ku melihat ribuan ayam petelur milik pak yai . setelah kupastikan tidak ada yang janggal dari keseluruhannya , kumulai campurkan dedak, jagung , dan vitamin. setelah selesai kuberikan pakan, kupastikan air tidak ketelatan.tiba-tiba terdengar sayup-sayup suara berkata "assalamualaikum"

"waalaikum salam" jawabku

kulihat dari celah kandang ayam , alangkah terkejutnya aku melihat sesosok gadis yang pernah kulihat seminggu yang lalu

bingung bercampur senang kurasakan "waduh piye ki?"

kuberanikan diriku , kujumpai dirinya "nopo nggih?" kucoba mulai pembicaraan

" niki kang kulo wau dipun utus kaliyan abah , ken ngaturaken sarapan damel njenengan "

"pwah suarane jan alus temenan rek " gumamku dalam hati

"healah ngono ta. sembah nuwun yo, samean ki jenenge sopo?"

"hayati kang "

kan kuingat selalu nama itu ...........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun