Hingga pada akhirnya ketika ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tingginya di kota Yogyakarta, dia ingin sekali bisa ikut dalam sebuah Komunitas LGBT di Yogyakarta. Karena menurut dirinya hanya di komunitas lah ia mendapatkan jawaban dari semuanya. Jawaban yang muncul dari pertanyaan mengenai seberapa besar pengaruh Komunitas terhadap perubahan atas pribadinya sendiri. Di yogya, ia mendapatkan banyak sekali pelajaran dari Komunitasnya. Dia juga bisa jadi lebih mengerti bagaimana perubahan sosial yang terjadi di setiap daerah dengan berbagai macam aspek yang melatarbelakangi persoalan tersebut. Kemudian tentang bagaimana cara berinteraksi dengan masyarakat dan pemahaman terhadap masyarakat yang selama ini muncul berbagai macam stigma di kehidupan nyata. Menurut dirinya pemahaman orientasi seksual lebih kepada masalah personal. Jadi, tergantung masing-masing pribadi menyikapi hal tersebut.
Banyak Institusi dan Universitas di Yogyakarta yang sangat peduli dan memperjuangkan feminisme dan LGBT pada khususnya. Seperti Kampus FISIP Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma dan Multiculture Kampus Realino. Sebenarnya masih banyak Institusi lainnya yang peduli dan mengakui hal tersebut, tegasnya. Karena menurut dirinya LGBT itu berhak untuk mendapatkan tempat, sama seperti komunitas lain bisa diterima dan diakui di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
*Penelitian Bersama oleh: Alam Surya Anggara, Shandy Jessica dan Simon Sarbunan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H