Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Renungan Hari Minggu XXVII Masa Biasa

7 Oktober 2023   20:50 Diperbarui: 7 Oktober 2023   21:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bagaikan sebuah pokok anggur, Allah sebagai pengusahanya telah membuat dan menyediakan segala sesuatu yang baik yang kita butuhkan agar menghasilkan buah yang baik dan manis. 

Kini Allah menuntut daripada kita sebuah hasil yang baik. Tapi sering kali kita berlaku seperti dalam kitab Yesaya, mengecewakan dan menghasilkan anggur yang asam. Mengapa? Karena kita mengeraskan hati.  Kita berlaku seperti penguasa dan pemilik padahal kita hanyalah pekerja yang menyewa. Kenikmatan dan keberhasilan yang kita raih,  sering kali menjadikan  kita lupa akan jati diri dan asal usul kita yang sesungguhnya. 

Kita lupa akan Tuhan yang memberi kita rahmat itu. Ketika kita menderita Tuhan menolong, setelah kita selamat kita lupa mengatakan terimakasih. Semoga berkat rahmat Tuhan, kita semakin mampu menyadari segala kebaikan Tuhan dan serentak semakin mengetahui cara berterimakasih kepadaNya. SEMOGA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun