Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berdoa Kepada Bunda Maria? Berdoa Melalui Perantaraan Bunda Maria? Berdoa Bersama Bunda Maria?

6 Mei 2023   23:12 Diperbarui: 6 Mei 2023   23:17 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Poto: www. hidupkatolik.com)

Sebelum menjelaskannya, penting terlebih dahulu memahami posisi Maria dalam Gereja Katolik. Ajaran Gereja tentang kedudukan dan peran Santa Maria dalam iman Gereja terdapat dalam Lumen Gentium Bab VIII, No. 52-69. Gereja berbicara mengenai Santa Maria, Bunda Yesus, Bunda Allah, dan Bunda Gereja serta kedudukan dan peranannya dalam tata keselamatan Kristus bagi dunia. Maria tidak hanya melahirkan raga Yesus tetapi juga menghadirkan sisi keilahianNya. Dengan melahirkan Yesus, Maria berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah. Dengan demikian Maria memiliki kedudukan yang istimewa. Keistimewaan tersebut diperoleh dalam hubungannya dengan Yesus. Maria akan kehilangan arti jika dipisakan dari misteri Yesus.

1. Kedudukan dan Peranan Maria

Inti permenungan Gereja tentangnya, sesungguhnya hanya dikaji dari dua titik yakni: pertama, kedudukan dan fungsi Maria dalam tata keselamatan Putranya, Yesus Kristus. Kedua, kedudukan dan fungsi Maria di dalam misteri Gereja.

2. Kedudukan dan Peranan Maria dalam Tata Keselamatan Yesus Kristus

Maria sangat penting dalam gereja karena dia bersatu dan tidak terpisahkan dari Yesus, putranya. Walaupun demikian kedudukan Maria tidak sama dengan kedudukan dan peranan Yesus Kristus. Serta tidak disamakan dengan kedudukan dan peran umat beriman. Hanya Yesus Kristus yang memiliki kedudukan dan fungsi sebagai "Pengantara Tunggal dan Universal" antara Allah dan manusia. Hubungan antara Allah dan manusia, manusia dengan Allah hanya dibangun melalui Yesus Kristus. Peran Bunda Maria bagi seluruh umat manusia tidak dapat menyurutkan kedudukan dan peranan Yesus Kristus sebagai pengantara tunggal antara Allah dan manusia, tetapi justru  menyingkapkan dan meneguhkannya (Lumen Gentium 60). Peranan Maria bagi manusia terkandung di dalam jasa Yesus Putranya, melampaui peran malaikat dan umat beriman. 

2.1 Kedudukan dan Peranan Santa Maria dalam Gereja

Maria menjadi pola atau teladan unggul-istimewa Gereja dalam persekutuan mesra dengan Kristus, terutama dalam iman, cinta kasih dan harapan. Keunggulan Bunda Maria terletak pada imannya. Dengan kekuatan imannya, Bunda Maria mengajarkan seluruh umat manusia bagaimana seharusnya berziarah menuju Allah. Bunda Maria menghadapi semua peristiwa hidupnya yang penuh misteri dengan iman dan harapan yang kokoh kepada Allah. Pikiran dan hatinya hanya terarah kepada Allah dan dia taat seutuhnya kepada kehendak Allah. Model iman Maria dalam perjalanan menuju Allah inilah yang dibutuhkan oleh semua manusia beriman.

3. Prinsip-Prinsip Fundamental (Dasar)  Mariologi

Untuk memahami Maria dan peranannya dalam karya keselamatan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Diantara semua itu ada dua unsur yang paling menonjol

3.1 Unsur Obyektif

Maria senantiasa dikaitkan dengan misteri Kristus. Maria memperoleh privilege (keistimewaan) karena hubungannya dengan Yesus Kristus. Gelar Maria sebagai Bunda Allah pertama-tama adalah untuk mendukung Keallahan Yesus. Yesus adalah manusia, tetapi Ia bukan manusia biasa. Yesus dikandung dan dilahirkan dari Roh Kudus. Tanpa hubungan dengan Yesus, Maria akan kehilangan makna. Artinya gelar dan keistimewaan Maria diperoleh berkat hubungannya dengan Yesus. Berdasarkan unsur objektif ini ditetapkan dokma Maria Bunda Allah dan Maria Perawan. Sesungguhnya dokma Maria adalah Perawan adalah konsekuensi logis dari Gelar Maria sebagai Bunda Allah. 

3.2 Unsur Subjektif 

Prinsip yang paling hakiki adalah iman Maria, terutama dalam derap hidup dan perjalanan, personalnya dalam mengikuti Yesus Kristus dan posisi internalnya dalam komunitas keselamatan, yaitu Gereja dan martabatnya dalam iman Gereja universal (sensus fidelium). Prinsip-prinsip subyektif ini berakar pada pewahyuan obyektif dalam Kitab Suci. Berdasarkan unsur subjektif ini, Gereja menetapkan Dogma "Maria Dikandung Tanpa Noda" dan "Maria Diangkat ke Surga".

4. Penutup dan Kesimpulan

Menurut Dokumen Konsili Vatikan II, Lumen Gentium, Maria adalah salah satu anggota Gereja. Artinya, dalam arti tertentu posisi Maria dalam Gereja sama seperti kita. Maria adalah salah satu dari antara kita. Namun Maria bukanlah anggota gereja yang biasa. Ia adalah bunda sekaligus murid yang paling kudus dan setia. Maria adalah satu-satunya murid yang ada bersama Yesus sejak awal sampai akhir hidupnNya. Khususnya ketika mengalami penderitaan, sengsara, dan wafat di Yerusalem, hanya Marilah murid yang setia ada bersama Yesus. Maria adalah anggota Gereja yang paling kudus. Berkat kekudusan dan kesetiaan hidupnya, Maria diangkat menjadi model bagi Gereja. Artinya iman dan hidup Maria dijadikan sebagai teladan untuk mengasihi dan menginami Kristus.

Maka dalam berdoa, sikap kita terhadap bunda Maria seharusnya, "berdoa bersama Bunda Maria". Bukan berdoa kepada atau melalui perantaraan Bunda Maria. Patut kita ingat bahwa dalam berdoa Rosario, tujuan kita yang utama bukanlah Maria tetapi Yesus. Yesuslah yang kita hadirkan dalam doa itu. Namun dalam rangka berdoa itu, kita mengajak Bunda Maria sebagai Ibu dan murid yang sangat dikasihi oleh Yesus. Dengannya kita berharap doa-doa yang kita mohonkan kepada Allah lebih berkenan kepadaNya. Kita tidak berdoa kepada Bunda Maria, karena Allah  adalah satu-satunya tujuan doa setiap orang kristen. Sedangkan Maria adalah manusia biasa dan salah satu anggota gereja seperti kita. Kita juga tidak berdoa melalui perantaraan Bunda Maria karena Yesus merupakan  satu-satunya perantara doa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun