Mohon tunggu...
Hompimpah Alaiumgambreng
Hompimpah Alaiumgambreng Mohon Tunggu... Seniman - Rakyat biasa yang cinta NKRI.

Hompimpah Alaiumgambreng

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pancasila Sakti

12 Agustus 2019   10:54 Diperbarui: 14 Agustus 2019   05:32 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pancasila. Sumber merahputih.com

Sebelumnya harus di jelaskan dulu apa itu khilafah dan apa itu ISIS agar tidak terjadi gagal paham. Khilafah itu adalah sistem syariat atau hukum-hukum Islam secara keseluruhan. 

Setiap muslim yang bersyahadat menyatakan imannya pada Allah dan nabi Nya dan tunduk pada rukun iman dan rukun Islam dia sudah masuk kedalam sistem khilafah. 

Khilafah itu artinya mengatur cara hidup muslim sesuai syariat Islam. Seperti contoh setiap mau makan setiap muslim di wajibkan membaca basmalah dan sesudah makan wajib membaca hamdalah maka itu di sebut menegakan khilafah. 

Masuk kamar mandi dahulukan kaki kiri itu sudah menegakan khilafah. Salat lima waktu sehari itu sudah menegakan khilafah. Point khilafah itu jika anda muslim anda sudah pasti khilafah.

Gagal paham pemuja khilafah itu adalah bahwa setiap orang harus tunduk pada syariat atau hukum-hukum Islam. Padahal jelas non muslim itu sudah pasti tidak khilafah dan tertolak dari khilafah di sebabkan tidak beriman sesuai Islam. Dan negeri ini tidak semuanya muslim. 

Tentu tidak bisa menerapkan sistem khilafah. Sedangkan gagal paham anti khilafah adalah bahwa khilafah itu adalah ISIS atau al qaeda atau taliban. 

Padahal mereka bukan khilafah tapi khawarij, yaitu sekelompok orang radikal yang selalu menentang pemerintahan yang sah yang ada di setiap jaman. 

Khilafah di distorsi oleh ISIS, al qaeda dan taliban. Kelompok-kelompok tersebut sejatinya adalah pemuja setan bukan penegak khilafah. 

Namun ternyata ada sebagian dari orang-orang anti khilafah itu punya tujuan lain. Mereka itu diam-diam ingin agar tradisi-tradisi agamis di hilangkan agar tak ada sekat antara kelompok agamis dan kelompok sekular. Mereka ini kelompok pemuja liberalisme. Kebebasan di atas segalanya. 

Bahkan agama tidak boleh membatasi kebebasan mereka. Mereka kelompok minoritas yang ingin menjadi tirani di negeri mayoritas yang selalu mengatas namakan demokrasi untuk tujuan liberal sekular. 

Gerakan mereka lebih intelek dan senyap di bandingkan kelompok pemuja khilafah yang terang-terangan ingin mengubah ideologi. Gerakan kelompok minoritas liberal sekular ini di dukung oleh jaringan Islam liberal. Masyarakat yang tidak tahu pasti mengira Islam liberal adalah Islam moderat. Padahal artinya saja sudah berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun