[caption caption="Komentar Mempertanyakan Bayaran (Kompasiana)"][/caption]
Menulis kontra AHOK di Kompasiana memang penuh tantangan tersendiri. Butuh keberanian karena selalu muncul komentar tuduhan, “Di bayar berapa Gan, untuk menyerang AHOK?”. Sebelumnya sudah banyak kompasianer senior yang memperingatkan agar tidak melawan arus di Kompasiana. Menurut "Sang Senior", Kompasiana sudah menjadi media corongnya AHOK, sehingga jika menulis kontra AHOK dipastikan tidak akan dilirik Admin. Sudah tidak dilirik admin malah dapat hadiah bully. Sadisss.
Sayangnya, Ane adalah tipe kompasianer "single fighter", selama tetap konsisten berpegang teguh pada kebenaran tidak ada yang perlu ditakuti. Lihat saja dalam kasus PK=GT, hanya beberapa Kompasianer saja yang berani beriringan sejalan dengan Ane. Hasilnya, GT diisolasi di Gunung Sindur dan hak remisinya terancam dicabut. Selain itu status verifikasi akunnya di Kompasiana sudah dicabut oleh Admin. Padahal sebelumnya, Admin melalui Kang Pepih begitu mati-matian membela akun PK dan kroni-kroninya. Bahkan Kang Pepih sempat menantang Kompasianer untuk menempuh jalur hukum. Nah loh...
Jujur saja Gan, jika ada yang mau bayar, Ane siap menerima order dalam tulisan apapun. Genre apapun dan motif apapun akan Ane jabanin. Tentu batasannya jelas "hitam-putih", “halal-haram”, “benar-salah” dan "tidak melanggar hukum". Sayangnya hingga kini tak ada satu "ekor" pun yang pernah menwarkan jasa penulisan berbasis order pada Ane. Paling-paling Kompasiana dan Kompas, itupun harus melalui lomba. Beberapa kali pernah juara dan semua hadiahnya sudah Ane sumbangkan pada yang lebih membutuhkan. Yang penting Ane dapat pahalanya.
[caption caption="Komentar Mempertanyakan Bayaran (Kompasiana)"]
Jadi, melalui tulisan curcol yang gak penting ini Ane umumkan secara terbuka, daripada sering mendapat pertanyaan “Di bayar berapa Gan, untuk menyerang AHOK?” dari para pendukung AHOK di Kompasiana maka Ane putuskan bahwa Ane dengan penuh kesadaran siap menerima order tulisan tentang AHOK. Kebetulan Ane punya data-data yang cukup banyak untuk menulis tentang AHOK. Ane ingin menghilangkan budaya "taklid buta" di Kompasiana secara tuntas...tas...tas...
Tanpa dibayar pun, kalo punya waktu luang Ane akan terus menulis tentang AHOK untuk pencerahan sekaligus memberantas 'taklid buta", apalagi jika ada yang bayar maka Ane berani menulis 1 artikel per hari seperti motonya PK aka GT.
Sebagai penutup, silakan Kompasianer renungkan kembali kalimat pencerahan dari Ane “Jika KOMPASIANER tak punya nyali menuliskan kebenaran, ia tak ubahnya manusia tanpa ruh. Ia seperti mayat-mayat hidup. Catat! Jika kita berjuang mungkin kita tidak selalu menang, tapi jika kita tidak berjuang sudah pasti kita kalah”.
Apalagi dalam politik kita mengenal adagium "tidak ada kawan dan lawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan yang abadi"
Salam Penulis Bayaran!!!