Mohon tunggu...
A.L.A.Indonesia
A.L.A.Indonesia Mohon Tunggu... Dosen, Peneliti, Petualang, Penonton Sepakbola, Motivator, Pengusaha HERBAL -

"Jika KOMPASIANER tak punya nyali menuliskan kebenaran, ia tak ubahnya manusia tanpa ruh. Ia seperti mayat-mayat hidup. Catat! Jika kita berjuang mungkin kita tidak selalu menang, tapi jika kita tidak berjuang sudah pasti kita kalah. http://blasze.tk/G9TFIJ

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jangan Jadikan Mudik Sebagai Arena “Pembunuhan Massal”

28 Juli 2015   15:23 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:52 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senada dengan Gede Suardika, Kasubdit Laka Mabes Polri, AKBP Dedi Suharyanto menjelaskan bahwa faktor human error menjadi penyebab utama banyaknya kecelakaan di ruas tol Cipali. Sementara itu Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Moechgiyarto SH MHum yang turut mengecek lokasi kecelakaan di kilometer 166 mengatakan bahwa sebagian besar kecelakaan yang terjadi di tol Cipali murni disebabkan oleh kurang kehati-hatian para pengendara. Termasuk kecelakaan maut di kilometer 166.

“Kebanyakan kecelakaan yang terjadi di ruas tol Cipali ini disebabkan oleh kelalaian pengendara. Pemicu kecelakaan diduga karena jalanan yang sepi sehingga pengendara akhirnya ugal-ugalan,” ungkap Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Moechgiyarto SH MHum.

Senada, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai faktor human error adalah penyebab utama kecelakaan di tol Cipali. “Ini urusan psikologis, mobil banyak, kecepatan dipacu tinggi, rata-rata kecelakaannya tunggal, bukan ganda atau tabrakan beruntun. Berarti ngantuk, faktor manusiawilah,” kata dia di Bandung.
Aher pun mewanti-wanti para pengemudi yang menggunakan ruas tol Cipali agar selalu fokus dan berhati-hati. “Kita meminta pada pengemudi yang menggunakan tol Cipali, hati-hati, jalan tol dibangun untuk kepentingan masyarakat bukan untuk ugal-ugalan,” kata dia.

Sementara, Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Rezkhy Satya Dewanto SIK menambahkan bahwa penyebab lain banyaknya kecelakaan di tol terpanjang di Indonesia itu adalah minimnya rambu-rambu dan penerangan jalan.
“Jika malam hari kondisi jalan gelap, dan minimnya rambu-rambu bisa menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas di Tol Cipali,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri Irjen Pol Putut Eko Bayuseno pernah menyampaikan bahwa kecelakaan di tol Cipali lebih dikarenakan faktor human error. Menurutnya, mengantuk, kelelahan, ngebut dan menabrak hewan menjadin penyebab utama kecelakaan di ruas tol Cipali. Untuk itu selain meminta penambahan rambu-rambu dan penerangan di sepanjang jalur rawan kecelakaan, Korlantas Polri juga meminta agar dibuat jalur pengejut (shock line) agar pengemudi tetap terjaga.

Permintaan dari Korlantas Polri tersebut akan menjadikan catatan kecil penulis selama mudik agar ruas tol Cipali yang mulus, lurus dan memiliki pemandangan yang molek tidak dijadikan sebagai arena “pembunuhan massal”.

Catatan Tercecer Mudik Asyik Lewat Tol Cipali

Sebagai seorang muslim, ritual mudik 2015 ini penulis awali dengan melakukan sholat sunat 2 rakaat dan berdoa memohon kepada Sang Maha Kuasa agar perjalanan mudik diberi kemudahan , kelancaran dan keberkahan. Penulis termasuk orang yang percaya dengan dahsyatnya kekuatan doa.

Sehari sebelumnya, mobil kesayangan penulis sudah diservis dibengkel resmi, ganti oli dan pengecekan lengkap. Selain kondisi mobil yang prima, penulis juga istirahat total untuk menjaga agar tubuh tetap fit selama perjalanan. Packing barang yang akan dibawa mudik sudah dilakukan 2 hari sebelumnya.

[caption caption="Gerbang tol Cikopo ruas tol Cipali (Sumber foto Tempo.co)"]

[/caption]

Tepat pukul 11 malam, Selasa 14 Juli 2015 penulis meninggalkan rumah di BSD City, Tangerang Selatan menuju Solo, Jawa Tengah. Sebelum masuk tol yang hanya berjarak 500 meter dari rumah, penulis mampir ke SPBU untuk mengisi bahan bakar secara penuh. Hal ini penulis lakukan untuk memberikan rasa nyaman selama perjalanan mudik jika terjebak kemacetan. Apalagi jalur yang penulis tempuh selama perjalanan mudik, separuhnya merupakan jalan tol yang minim fasilitas SPBU. Kalopun ada SPBU di rest area dipastikan antriannya akan panjang dan memakan waktu lama. Jalur mudik penulis dimulai dari tol Serpong-Jakarta, tol JORR, tol Jakarta-Cikampek, tol Cipali, tol Palikanci, tol Pejagan dan tol Pejagan-Brebes Timur. Tidak bisa dibayangkan, apa jadinya jika mobil kita kehabisan bahan bakar ditengah kemacetan jalan tol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun