Mohon tunggu...
A.L.A.Indonesia
A.L.A.Indonesia Mohon Tunggu... Dosen, Peneliti, Petualang, Penonton Sepakbola, Motivator, Pengusaha HERBAL -

"Jika KOMPASIANER tak punya nyali menuliskan kebenaran, ia tak ubahnya manusia tanpa ruh. Ia seperti mayat-mayat hidup. Catat! Jika kita berjuang mungkin kita tidak selalu menang, tapi jika kita tidak berjuang sudah pasti kita kalah. http://blasze.tk/G9TFIJ

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jangan Jadikan Mudik Sebagai Arena “Pembunuhan Massal”

28 Juli 2015   15:23 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:52 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ruas Tol Cipali (Sumber Foto: Kompas.com)"][/caption]

Sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 13 Juni 2015, peristiwa kecelakaan di ruas tol Cikopo-Palimanan atau yang lebih populer disingkat tol Cipali sepertinya tak pernah berhenti. Kecelakaan demi kecelakaan terus saja terjadi. Korban pun terus berjatuhan. Akibat kecelakaan tersebut, hingga tulisan ini ditayangkan di Kompasiana sejumlah orang tewas secara sia-sia seakan menjadi “tumbal” kemolekan tol Cipali.

Kecelakaan pertama terjadi pada tanggal 14 Juni 2015, tepat 1 hari setelah tol Cipali diresmikan oleh Presiden Jokowi dan dibuka untuk umum. Sebuah mobil Avanza warna hitam bernomor polisi B 1246 UZM arah Cikampek mengalami kecelakaan di Km 82. Meskipun body bagian belakang mobil Avanza terlihat rusak berat dan keempat rodanya pecah beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut.

[caption caption="Mobil Kijang Innova Mengalami Kecelakaan Maut di tol Cipali (Sumber foto Poskota.com)"]

[/caption]

Kecelakaan di tol Cipali kembali terjadi pada tanggal 16 Juni 2015. Sebuah mobil boks ekspedisi bernomor polisi L 9821 F yang menabrak bagian belakang truk pengangkut pasir bernomor polisi B 9953 FYT. Anehnya, kecelakaan tersebut kembali terjadi di Km 82. Kernet mobil boks ekspedisi tewas ditempat kejadian sedangkan sopirnya megalami luka parah.

Kecelakaan ketiga di tol Cipali terjadi pada tanggal 17 Juni 2015. Kecelakaan antara mobil bak terbuka Mitsubishi L300 dengan mobil Daihatsu Feroza ini terjadi di Km 151 arah Cirebon. Akibat kecelakaan tersebut satu korban mengalami luka berat dan harus dirawat di RS Plumbon, Cirebon.

Rentetan kecelakaan tersebut terus berulang setiap harinya hingga akhirnya kecelakaan yang memakan korban jiwa yang cukup banyak pun terjadi saat arus mudik-balik lebaran. Seperti yang terjadi pada hari Minggu tanggal 5 Juli 2015 dinihari. Peristiwa kecelakaan terjadi di Km 151 yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka. Sebuah mobil minibus Isuzu Panther bernomor polisi R 8683 BE menabrak bagian belakang truk yang tengah berhenti di bahu tol. Akibat kecelakaan tersebut, 2 nyawa melayang dan 2 orang lainnya mengalami luka berat.

Selanjutnya, pada Senin, 6 Juli 2015 tol Cipali kembali memakan korban. Sebuah mobil minibus Daihatsu tipe Gran Max bernomor polisi E 1720 NF menabrak truk tanki bermuatan semen cair. Kecelakaan tersebut terjadi di Km 178 yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka. Akibat kecelakaan tersebut, 7 nyawa penumpang Gran Max melayang dan 5 orang lainnya mengalami luka berat.

[caption caption="Kecelakaan maut di Km 166 (SUmber foto beritasatu.com)"]

[/caption]

Dan kecelakaan di tol Cipali yang menelan korban jiwa yang cukup besar kembali terjadi pada 24 Juli 2015. Sebuah mobil Kijang Inova bernomor polisi B 1805 EKX keluar dari jalurnya dan dihantam bus Setia Negara bernomor polisi E 7607 YC. Akibat kecelakaan yang terjadi di Km 166 yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka tersebut, 8 orang tewas dengan rincian 6 orang meninggal di tempat kejadian, 1 orang meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon dan 1 orang yang sempat kritis selama 3 hari akhirnya meninggal. Kedelapan korban tewas tersebut merupakan sopir dan penumpang mobil Kijang Inova bernomor polisi B 1805 EKX.

Analisa Penyebab Kecelakaan di Tol Cipali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun