Secara keseluruhan pertandingan final sendiri berjalan berimbang, seru dan menegangkan. Semuanya berjalan sesuai dengan prediksi yang saya tulis di “Preview Final Copa America 2015: Berebut Lini Tengah Demi Penguasaan Bola”. Pertarungan lini tengah benar-benar ketat dan berimbang. Aura stadion yang dipenuhi suporter fanatik Chile memberikan tambahan energi positif bagi pemain Chile. Berkat dukungan supporter yang terus bergemuruh, mereka bertarung seperti tak kenal lelah. Terus bergerak dan menekan untuk menguasai bola dan memenangkan pertarungan lini tengah.
Meskipun sulit, kedua tim mampu menciptakan beberapa peluang emas. Dalam 15 menit awal, Chile sudah mampu mengancam gawang Argentina melalui Eduardo Vargas, Alexis Sanchez dan Arturo Vidal. Sergio Aguero pun sempat memiliki peluang emas di menit ke-20. Sayang, tandukannya masih bisa di tepis oleh Claudio Bravo. Jelang akhir babak pertama, Javier Pastore sempat memiliki peluang mencetak gol. Tapi lagi-lagi Bravo menunjukkan kelasnya sebagai kipper kelas wahid karena berada pada posisi tepat.
Di babak kedua Chile masih terus mendominasi pertandingan dengan mengusai lini tengah. Gelandang-gelandang Chile juga sukses mematikan pergerakan Lionel Messi. Melihat Aguero gagal menembus lini pertahanan Chile, Gerardo “TATA” Martino pun memasukkan Higuain untuk menggantikan Aguero. Hasilnya, Higuain pun sempat memiliki peluang emas di menit ke-90 menyambut umpan Lavezzi. Sayang tembakannya masih tipis di luar gawang.
[caption caption="Arturo Vidal ditetapkan sebagai pemain terbaik (Sumber www.ca2015.com)"]
Di babak perpanjangan waktu, Chile semakin mendominasi pertadingan. Sanchez nyaris memecah kebuntuan di babak tambahan waktu. Javier Mascherano gagal menutup ruang Sanchez sehingga sang winger Arsenal pun bisa berlari ke depan gawang. Sayang, Sanchez yang gagal menuntaskan serangan balik cepat yang sudah berhadapan dengan Romero namun tendangan kerasnya melambung di atas mistar gawang. Vidal pun nyaris mencetak gol ketika menyambut umpan matang di depan gawang Romero. Sayang, sentuhannya kurang terkontrol dan peluang pun kembali sia-sia.
Hingga babak perpanjangan waktu berakhir, skor masih imbang tanpa gol 0-0, hinggal pemenangnya harus ditentukan melalui babak adu penalti. Di babak tos-tosan ini, Chile memastikan diri sebagai juara setelah Gonzalo Higuain dan Ever Banega gagal mengeksekusi penalti. Usai Bravo mampu menahan tendangan Banega, Alexis Sanchez sebagai eksekutor terakhir pun sukses menceploskan bola ke gawang Romero dan membawa Chile menjadi kampiun Copa America 2015.
Secara statistik pertandingan yang dicatat oleh whoscored.com, Chile juga unggul atas Argentina dengan menciptakan 18 tembakan berbanding 8 tembakan. Dari 18 tembakan Chile, 4 diantaranya tepat sasaran, sedangan Argentina dari 8 tembakan hanya dua yang tepat sasaran. Secara keseluruhan Chile mengusai bola sebanyak 57%, sedangkan Argentina hanya 43%. Whoscored.com juga memberikan gelar pemain terbaik pada pemain Chile, Charles Aranguiz dengan rating 8.3.