" Bruaak!" Tubuh rapuhnya roboh ditabrak mobil mercy hitam. Darah berlumuran dari kepala Sutina bagian belakang.
" Pak, bagaimana ini kita menabrak seseorang." Heboh temannya yang berada tepat di samping Randi. semua orang di dalam mobil memasang muka dengan mimik ketakutan. Sementara  itu Randi malah bengong dengan mata membelalak tak percaya. Dibalik kacamata hitamnya, ia melihat bagaimana ibu yang merawatnya tanpa pamrih tergeletak tak berdaya. Apa mau dikata, saat itu Randi bersama rekan sejawat di bangku DPR, sehingga tak mungkin ia turun dan membopong ibunya masuk ke dalam mobil.Â
Ia takut mereka tahu bahwa pedagang gulali itu ibunya. Ia takut dirinnya akan kehilangan jabatan lantaran karena lahir dari ras bawah. Akhirnya Randi menancapkan gas, masih dengan melirik seseorang yang amat ia sayang di masa lalu. Di balik kacamata hitamnya, pelan-pelan Randi mengucurkan air mata.
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H