Menghadapi pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang, Â Partai Golkar menargetkan perolehan 110 kursi DPR dalam Pemilu 2019.
Menurut Ketua Golkar Solo H. Deden Y. Hidayat, S.E, M.M, dalam mencapai target tersebut ada empat hal yang harus dibenahi oleh Golkar saat ini. Yaitu, tampil beda dengan partai lain, mendekati basis masyarakat, lebih terbuka (transparan), dan mengubah pola rekrutment.
"Jadi Golkar harus punya ciri khas. Kedua membuat basis-basis untuk lebih dekat dengan masyarakat. Dengan menghimpun berbagai masyarakat dari berbagai latar belakang juga. Partai itu lebih terbuka. Yang keempat pola rekrutmen. Pola rekrutmen Golkar itu orang tua, orang muda, warga urban dan Milenial," ujar Deden, di acara diskusi Tentang Golkar dengan tema 'Peluang Partai Golkar Menarik Pemilih Milenial', di Caf Halaman, Jl Tamansari, Bandung, Kamis (26/04/2018).
Deden melanjutkan bahwa saat ini Golkar khususnya di Kota Bandung sangat terbantu dengan hadirnya generasi muda, khususnya milenial. Apalagi Golkar Bandung mengusung konsep kekinian dalam menjaring konstituennya.
![Acara diskusi Tentang Golkar dengan tema 'Peluang Partai Golkar Menarik Pemilih Milenial', di Caf Halaman, Jl Tamansari, Bandung, Kamis (26/04/2018).(dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/27/whatsapp-image-2018-04-26-at-17-02-48-3-5ae2c334ab12ae18787bcca4.jpeg?t=o&v=770)
Selain itu, lanjut Deden, masyarakat juga terbantu dengan adanya program yang dihadirkan oleh Airlangga. Seperti mengurangi pengangguran, program rumah untuk rakyat, dan sembako murah.
![Acara diskusi Tentang Golkar dengan tema 'Peluang Partai Golkar Menarik Pemilih Milenial', di Caf Halaman, Jl Tamansari, Bandung, Kamis (26/04/2018).(dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/27/whatsapp-image-2018-04-26-at-17-03-01-5ae2c6495e13733b88151b02.jpeg?t=o&v=770)
Sementara itu, Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Fajar Arif Budiman S.IP, M.AP menuturkan bahwa partai Golkar kuat karena pemilik sahamnya berasal dari anak-anak muda yang kuat serta berani. Partai Golkar pun sudah merespon hadirnya 86 juta generasi milenial tersebut.
![Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Fajar Arif Budiman S.IP, M.AP.(dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/27/whatsapp-image-2018-04-26-at-13-58-20-5ae2c548f1334411e6399724.jpeg?t=o&v=770)
Fajar menambahkan, Golkar juga sudah berani mengisi para kadernya dari unsur pemuda. "Dan, saya percaya Golkar sudah mampu kembali dan menyesuaikan diri dengan generasi milenial," sambungnya.
![Dosen dan Peneliti Pusat Studi Reformasi Birokrasi dan Lokal Governance FISIP UNPAD Yogi Suprayogi Sugandi PhD. (dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/27/whatsapp-image-2018-04-26-at-13-58-23-5ae2c57bf1334410cd3b0f12.jpeg?t=o&v=770)
"Salah satu hentakkan yang dihadapi Golkar adalah di tahun 2030 di mana harus ada energi baru yaitu milenial sebagai investasi jangka panjang," tandasnya.
![M Bena Aji Satria, S.IP selaku Bendahara Umum DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung (2018-2021). (dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/27/whatsapp-image-2018-04-26-at-13-58-19-5ae2c644cbe5237261246af4.jpeg?t=o&v=770)