Mohon tunggu...
Gerald. Aldinuary
Gerald. Aldinuary Mohon Tunggu... -

Life is a choice or life is a big joke, pal ? ?

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Piala Dunia "Kapan-Kapan"

7 September 2011   22:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:09 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia,,Indonesia. . .

Setelah Iran, lalu Bahrain,dan Qatar pun siap menyabet mental tempe para pemain kita pada tanggal  11 Oktober nanti. Segala aspek kelemahan Sang Garuda cukup membuat mata para tifosi setia Sang Garuda terbelalak, saat dengan mudahnya kedua gol dilesakkan Bahrain ke gawang Markus Horison.

Kecerobohan lini belakang Laskar Merah Putih dalam berkoordinasi, menciptakan jebakan offside, serta daya tempur yang sangat kurang, cukup mengantar Tim Nasional Indonesia mengantongi defisit 5 gol dari 2 pertandingan pra-kualifikasi piala dunia 2014 yang akan diselenggarakan di tanah air Pele, Zico, serta Socrates tersebut.

Banyak bisik-bisik serta rumor yang tengah beredar di kalangan masyarakat kita; "Mengapa timnas kita berbeda jauh,dalam menyerang,menguasai bola, serta bertahan saat kita menjungkalkan Bahrain 2-1 di Piala Asia 2007?  Apa benar Wim Rijsbergen memiliki kapasitas,yang tentunya baik dalam memimpin pasukan merah-putih (embel-embel mantan pemain timnas Belanda di Piala Dunia '74 dan '78)? Lalu, siapakah yang berhak dan sepantasnya menjadi pelatih timnas Indonesia kita? Lantas, kapan kira-kira kita mampu berbicara banyak di level internasional nanti? "

Banyak sekali tentu obrolan maupun sentilan publik mengenai kondisi tim nasional sepakbola kita, hmm..bagai mimpi di siang bolong jika kita mengharapkan timnas kita mampu menembus putaran kualifikasi Piala Dunia 2014 di Brazil nanti. Tidak usah berbicara di level dunia/internasional, di level Asia Tenggara saja, kita masih kesulitan untuk bersaing dengan Thailand, Singapura, Malaysia, maupun Vietnam. Bahkan,Filipina pun siap membalap kita apabila kita masih saja berkutat dan belum berbenah diri di lingkaran-lingkaran polemik mendasar bagi perkembangan sepakbola tanah air kita.

Ketidakjelasan liga profesional yang akan digulir, karena adanya roh dualisme di sistem liga sepakbola Indonesia ini. Disamping itu, publik masih bertanya, apakah pengurus baru PSSI dibawah Djohar Arifin benar-benar merupakan kepemimpinan yang benar-benar terputus "benang merahnya" dari era-nya Nurdin Halid, ataukah sama saja,kita semua tentu belum dapat memastikan secara pasti anggapan tersebut. Lalu polemik dasar yang harus benar-benar diperhatikan bagi siapa saja (tidak hanya pengurus PSSI) yang memiliki perhatian mendalam bagi sepakbola kita, adalah mengenai pembinaan dan pembibitan pemain mulai dari dini, serta jenjang usia yang menurut statuta FIFA sudah dapat diterapkan dalam melatih sepakbola secara profesional.

Tentu kita semua sebagai pencinta Laskar Merah-Putih, berharap suatu saat nanti, entah kapan, Indonesia Raya akan berkumandang di Piala Dunia "Kapan-Kapan" kalau kata Koes Plus..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun